Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) pada Unit Operasi 2 PT Wika Beton. Tujuan utama dari analisis ini adalah mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko guna menurunkan frekuensi kecelakaan kerja serta meningkatkan keselamatan dalam pelaksanaan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas perbaikan mekanikal pada mixer dan proses produksi beton memiliki tingkat risiko tertinggi dibandingkan dengan item pekerjaan lainnya. Sebanyak 48 jenis risiko berhasil diidentifikasi, dengan rincian: 43,75% risiko rendah, 25% risiko sedang, dan 31,25% risiko tinggi. Tingkat risiko tertinggi tercatat pada perbaikan mekanikal mixer sebesar 43,75%, diikuti oleh proses produksi beton sebesar 31,25%, dan kegiatan perawatan serta pembersihan pan mixer sebesar 22,92%. Setiap potensi bahaya di tempat kerja memiliki tingkat risiko yang bervariasi, sehingga diperlukan strategi pengendalian yang tepat, terutama pada aktivitas berisiko tinggi seperti perbaikan mekanikal. Penggunaan alat pelindung diri (APD) secara lengkap sangat krusial, terutama saat bekerja di ketinggian. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis terkait pengelolaan K3, khususnya dalam peningkatan prosedur keselamatan di lingkungan industri beton.