Nungki Marlian
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA RISIKO TERJADINYA GANGGUAN WORK-RELATED MUSCULOSKELETAL DISORDERS (WMSDS) PADA PEKERJA UNIT CENTRAL STERILE SUPPLAY DEPARTEMENT RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Dinda Inayah; Nungki Marlian; Galih Adhi Isak Setiawan
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/sbwd9144

Abstract

Latar belakang: Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) atau gangguan muskuloskeletal akibat kerja merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal, terutama disebabkan oleh pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas pekerjaan dan langsung pada lingkungan tempat pekerjaan dilakukan. Sebagian besar perhatian terhadap mengurangi risiko terkait WMSDs difokuskan pada keperawatan. Namun, sedikit sekali yang tidak mendapat perhatian pada pekerja non-klinis seperti salah satunya Unit Central Sterile Supplay Departement (CSSD). Pekerja terutama pada unit ini terpapar berbagai macam aktivitas berbahaya dari risiko terjadi gangguan atau penyakit akibat kerja. Tujuan: Untuk menganalisis risiko terjadinya Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) pada pekerja di unit Central Sterile Supplay Departement (CSSD). Metode: Menggunakan desain studi observasional untuk menganalisis risiko terjadinya WMSDs. Analisa postur menggunakan Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan Rapid Upper Limb Assesment (RULA). Serta pengisian kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan gangguan muskuloskeletal yang dirasakan pada tubuh manusia. Hasil: Dari kuesioner Nordic Body Map yang diberikan pada 8 orang, terdapat 6 bagian yang dikeluhkan yaitu bagian betis, leher, lengan, dan pergelangan tangan. Berdasarkan perhitungan REBA didapatkan hasil nilai skor 12 (dua belas) dengan risiko tinggi, serta hasil perhitungan RULA dengan nilai 7 (tujuh) nilai resiko sangat tinggi dan dibutuhkan perubahan segera. Kesimpulan: Pada pekerja di Unit CSSD akitivitasnya dihadapkan pada posisi yang canggung, gerakan berulang atau berkepanjangan, aktivitas manual yang kuat, kondisi berdiri hampir sama sepanjang hari kerja, dan penanganan benda berat (baki/nampan) secara manual dan berdasarkan hasil analisis dengan kuesioner Nordic Body Map, REBA, dan RULA meningkatkan faktor risiko terjadinya WMSDs.   Kata Kunci : work-related musculoskeletal disorders; sistem muskuloskeletal; postur
Edukasi William Flexion Exercise sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Pencegahan Low Back Pain pada Drivers Mobil Online di Kota Malang Rosidatussholikhah Rosidatussholikhah; Nungki Marlian
Harmoni Sosial : Jurnal Pengabdian dan Solidaritas Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober: Harmoni Sosial : Jurnal Pengabdian dan Solidaritas Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/harmoni.v2i4.2254

Abstract

A safe and healthy environment is crucial to minimizing accidents and occupational diseases, and this is where Occupational Health and Safety (OHS) comes in. Workers in the informal sector, such as online drivers, are more likely to experience musculoskeletal problems, especially low back pain (LBP), because they frequently lack proper occupational protection and health services. LBP is a complaint of lower back pain that can be brought on by extended periods of static sitting, bad posture, and personal characteristics like body mass index, smoking, and length of service. The purpose of this program is to educate online drivers in Malang City, East Java, and help them avoid LBP. The risk of LBP can be decreased in part by promoting physical activity and education. One recommended intervention is the William Flexion Exercise (WFE), an exercise aimed at improving posture, increasing muscle strength and flexibility, and reducing lower back pain. Implementing WFE education and training for online car drivers is anticipated to strengthen OHS awareness and reduce the incidence of LBP among informal sector workers.
ANALISA RISIKO TERJADINYA GANGGUAN WORK-RELATED MUSCULOSKELETAL DISORDERS (WMSDS) PADA PEKERJA UNIT CENTRAL STERILE SUPPLAY DEPARTEMENT RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Dinda Inayah; Nungki Marlian; Galih Adhi Isak Setiawan
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 2 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/sbwd9144

Abstract

Latar belakang: Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) atau gangguan muskuloskeletal akibat kerja merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal, terutama disebabkan oleh pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas pekerjaan dan langsung pada lingkungan tempat pekerjaan dilakukan. Sebagian besar perhatian terhadap mengurangi risiko terkait WMSDs difokuskan pada keperawatan. Namun, sedikit sekali yang tidak mendapat perhatian pada pekerja non-klinis seperti salah satunya Unit Central Sterile Supplay Departement (CSSD). Pekerja terutama pada unit ini terpapar berbagai macam aktivitas berbahaya dari risiko terjadi gangguan atau penyakit akibat kerja. Tujuan: Untuk menganalisis risiko terjadinya Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) pada pekerja di unit Central Sterile Supplay Departement (CSSD). Metode: Menggunakan desain studi observasional untuk menganalisis risiko terjadinya WMSDs. Analisa postur menggunakan Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan Rapid Upper Limb Assesment (RULA). Serta pengisian kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan gangguan muskuloskeletal yang dirasakan pada tubuh manusia. Hasil: Dari kuesioner Nordic Body Map yang diberikan pada 8 orang, terdapat 6 bagian yang dikeluhkan yaitu bagian betis, leher, lengan, dan pergelangan tangan. Berdasarkan perhitungan REBA didapatkan hasil nilai skor 12 (dua belas) dengan risiko tinggi, serta hasil perhitungan RULA dengan nilai 7 (tujuh) nilai resiko sangat tinggi dan dibutuhkan perubahan segera. Kesimpulan: Pada pekerja di Unit CSSD akitivitasnya dihadapkan pada posisi yang canggung, gerakan berulang atau berkepanjangan, aktivitas manual yang kuat, kondisi berdiri hampir sama sepanjang hari kerja, dan penanganan benda berat (baki/nampan) secara manual dan berdasarkan hasil analisis dengan kuesioner Nordic Body Map, REBA, dan RULA meningkatkan faktor risiko terjadinya WMSDs.   Kata Kunci : work-related musculoskeletal disorders; sistem muskuloskeletal; postur