<![CDATA[Perkembangan fintech, khususnya layanan PayLater, telah memfasilitasi ketersediaan kredit yang lebih besar di Indonesia, namun juga menyebabkan perilaku konsumen yang tidak terkendali, terutama pada kalangan anak muda. Gaya hidup yang cenderung konsumtif dan kurangnya literasi keuangan menyebabkan pembelian impulsif, yang meningkatkan kemungkinan masalah kredit dalam jangka panjang. Masalah ini mengindikasikan adanya keterputusan antara kemampuan manajemen keuangan dan kemudahan akses kredit, yang dapat berdampak buruk pada stabilitas keuangan individu di masa depan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap pembelian impulsif dan dampaknya pada risky credit behavior. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan berbasis data kuantitatif. deskriptif. Penelitian ini memakai data primer yang berbentuk kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat berdomisili di Kota Bandung dengan rentang usia 20-24 tahun yang menggunakan layanan PayLater. Sebanyak 100 responden dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data dalam penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak SPSS versi 30 dan menerapkan metode analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil yaitu literasi keuangan berpengaruh negatif serta signifikani terhadapi pembelian iimpulsif; gaya hidup iberpengaruh positif serta signifikani terhadapi pembeliani impulsif; dan pembelian impulsif iberpengaruh positif dan signifikani terhadapi risky credit behavior. Secara simultan, literasi keuangani dan gaya hidupi mempunyai pengaruh yang signifikani terhadap pembelian impulsif.]]>
