Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Keberlanjutan Desa Wisata Bandasari melalui Community-Based Tourism dan Pendekatan Sociopreneurship Graha Irianto Putra , Adhika; Bambang Hermanto; Yunus Winoto
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal ALTASIA (Agustus)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/altasia.v7i2.10371

Abstract

Pariwisata berbasis komunitas berkembang sebagai pendekatan strategis dalam pembangunan desa wisata, termasuk di Desa Bandasari, Kabupaten Bandung. Meskipun desa ini memiliki potensi budaya dan kerajinan lokal yang kuat, pengembangannya masih terhambat oleh partisipasi masyarakat yang rendah, dominasi satu atraksi wisata, serta kelembagaan lokal yang belum optimal. Studi sebelumnya banyak menyoroti model Community-Based Tourism (CBT), namun belum banyak yang mengeksplorasi integrasinya dengan pendekatan sociopreneurship untuk memperkuat keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi pengembangan desa wisata berkelanjutan melalui sinergi kedua pendekatan tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan kerangka SWOT untuk memahami dinamika faktor internal dan eksternal. Temuan menunjukkan bahwa kesadaran kolektif masyarakat terhadap desa wisata masih lemah, sementara inisiatif digitalisasi oleh Pokdarwis menjadi indikator awal munculnya kewirausahaan sosial. Strategi yang dihasilkan meliputi penguatan kapasitas SDM, pengembangan produk wisata berbasis nilai budaya dan lingkungan, serta pembangunan tata kelola kolaboratif. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada rancangan model integratif antara CBT dan sociopreneurship dalam konteks desa wisata Indonesia yang belum banyak diangkat dalam literatur. Kesimpulan penelitian menggarisbawahi perlunya kebijakan pendampingan jangka panjang, serta perlunya penelitian lanjutan untuk menilai dampak model ini terhadap ketahanan sosial dan ekologi destinasi.