Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TREN DESENTRALISASI DI ASIA TENGGARA: ANALISIS BIBLIOMETRIK Zubakhrum Tjenreng , Muhammad Baharuddin; Wulandari, Serly
Jurnal Inovasi dan Kreativitas (JIKa) Vol. 5 No. 1 (2025): February
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/rpdd4t17

Abstract

Masalah: Otoritarianisme telah menjadi ciri khas pemerintahan di banyak negara Asia Tenggara, yang mendorong adopsi kebijakan desentralisasi untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan partisipasi masyarakat. Namun, implementasi desentralisasi di kawasan ini menunjukkan dinamika yang kompleks, baik dari segi politik maupun administratif, sehingga memerlukan kajian yang lebih mendalam terkait tren dan arah perkembangannya.. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren desentralisasi di Asia Tenggara melalui studi literatur, serta memetakan perkembangan publikasi, penulis dan artikel yang paling berpengaruh, peta keterkaitan antarpenulis berdasarkan afiliasi negara, dan peta keterkaitan artikel berdasarkan co-occurrence kata kunci. Metodologi: Penelitian menggunakan metode analisis bibliometrik deskriptif dengan data yang diambil dari basis data Scopus. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak VOSviewer untuk menghasilkan visualisasi network, density, dan overlay maps. Temuan/Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa topik desentralisasi mulai mendapat perhatian sejak tahun 1960, dengan puncak publikasi pada tahun 2019 sebanyak 20 artikel. Artikel berjudul Decentralization and democracy in Indonesia: A critique of neo-institutionalist perspectives oleh Hadiz V.R. (2004) memperoleh sitasi tertinggi sebanyak 213 kali. Penulis dari Indonesia mendominasi publikasi dengan 86 artikel dan 32 total jaringan kolaborasi. Analisis co-occurrence kata kunci menunjukkan terbentuknya tiga klaster utama, dengan fiscal decentralization menjadi topik yang semakin sering dibahas sejak 2018. Topik potensial yang dapat dikembangkan di masa depan meliputi accountability, regional autonomy, poverty, expenditure, influence, devolution, interest, practice, effectiveness, case study, gap, positive impact, economic growth, dan corruption. Jenis penelitian: Analisis Bibliometrik