Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menjadi faktor resiko utama untuk penyakit kardiovaskular dan komplikasi penyakit lainnya. Data penyakit hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari berada pada urutan pertama dari kelompok penyakit terbesar selama beberapa tahun. Pada tahun 2022 hipertensi masuk dalam kategori 10 penyakit terbesar di RSUD Kota Kendari. Hal ini berhubungan dengan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi. Penggunaan obat yang tidak rasional dapat menimbulkan kerugian selain menambah biaya, juga dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, resistensi obat, dan bahkan kematian serta dapat menghambat mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dengan outcome terapi pasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, sampel diambil dari data rekam medik pasien sesuai kriteria inklusi. Dari 412 rekam medik sampel, terdapat 80 sampel yang sesuai kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square, dimana nilai p< 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi sesuai kriteria: tepat pasien 98,75%, tepat obat 97,5%, tepat indikasi 100%, dan tepat dosis 100%. Pasien yang menerima terapi antihipertensi yang rasional sebanyak 77 pasien (96,25%) , dan 79 pasien (98,75%) telah mencapai outcome terapi. Terdapat hubungan yang signifikan pada rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dengan outcome terapi berupa tercapainya target tekanan darah pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari yaitu p value (0,001) < 0,05.