Pembelajaran Bahasa Indonesia menuntut adanya interaksi yang efektif antara guru dan siswa. Namun, dalam praktiknya masih sering dijumpai penggunaan tindak tutur yang kurang tepat sehingga menimbulkan perbedaan respons dari siswa. Permasalahan ini muncul karena adanya ketidaksesuaian antara tindak tutur yang digunakan dengan strategi bertutur yang dipilih guru. Jika strategi bertutur tidak sesuai, komunikasi menjadi kurang efektif dan tujuan pembelajaran sulit tercapai. Oleh sebab itu, penelitian mengenai tindak tutur direktif dan strategi bertutur guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tindak tutur direktif, strategi bertutur, dan kesesuaian bentuk tindak tutur direktif dengan strategi bertutur yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Tilatang Kamang. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif metode deskriptif. Data yang digunakan adalah tuturan guru Bahasa Indonesia. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data adalah teknik SBLC, rekam dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat lima bentuk tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Tilatang Kamang. Tindak tutur yang dominan digunakan guru adalah menyuruh sebanyak 61 data, dan yang paling sedikit memohon sebanyak 4 data. Terdapat empat strategi bertutur yang ditemukan dan paling dominan digunakan guru adalah bertutur terus terang tanpa basa basi sebanyak 72 data. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa variasi tindak tutur direktif dan pemilihan strategi bertutur yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang komunikatif, interaktif, dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi guru dalam memilih strategi komunikasi serta menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya di bidang pragmatik pembelajaran.