Latar Belakang: Pernikahan dini merupakan permasalahan sosial yang masih banyak terjadi di Indonesia. Pernikahan dini di Desa Puncak sebanyak 42 orang. Pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 19 tahun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan, pendidikan, serta perkembangan psikologis dan sosial remaja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pernikahan dini pada remaja ditinjau dari aspek pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan terdiri dari remaja yang menikah dini, orang tua, serta tokoh masyarakat dan agama sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja memiliki pengetahuan yang rendah mengenai pernikahan dini dan dampaknya. Sikap remaja terhadap pernikahan dini cenderung permisif karena pengaruh lingkungan dan budaya. Dukungan keluarga terhadap pernikahan dini bersifat pasif bahkan cenderung mendukung karena alasan menjaga nama baik keluarga dan menghindari aib sosial. Kurangnya edukasi dan pola asuh yang longgar menjadi faktor pendukung yang memperkuat terjadinya pernikahan dini. Implikasi penelitian: Tingkat pengetahuan remaja di Desa Puncak mengenai penikahan dini masih rendah disebabkan karna rendahnya tingkat pendidikan sehingga mempengaruhi keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Sikap remaja cenderung setuju untuk melalukan pernikahan dini. Dukungan keluarga (orang tua) terpaksa memberikan persetujuan kepada anaknya untuk menikah dini hal ini terjadi karna orang tua yang melihat anaknya berpacaran dan melebihi batas takut terjadi akan hal yang tidak di inginkan. Rekomendasi: Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi intensif tentang kesehatan reproduksi dan peran aktif keluarga dalam pengawasan serta pembinaan remaja untuk menekan angka pernikahan dini.