Apendisitis merupakan peradangan akut pada apendiks vermiformis yang disebabkan oleh obstruksi luminal. Penyebab obstruksi luminal beragam, termasuk fecal stasis, fekalit dan hiperplasia limfoid, neoplasma, dan parasit seperti ascaris yang menyumbat. Indonesia memiliki insiden apendisitis akut tertinggi di Asia Tenggara yaitu dengan prevalensi 0.05%. Saat pandemi terjadi peningkatan penundaan konsultasi dan tindakan operasi yang menyebabkan banyak pasien mengalami komplikasi menjadi gangren, apendisitis perforasi atau pembentukan abses peri-apendikular. Jumlah pasien apendektomi menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan minggu-minggu sebelum Covid-19. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan karakteristik pasien apendisitis sebelum dan saat pandemi Covid-19 di RS Haji Darjad Samarinda periode 2019-2020. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Penelitian ini menggunakan 184 responden yang didapatkan jumlah pasien apendisitis sebelum pandemi COVID-19 yaitu tahun 2019 sebanyak 92 pasien dan jumlah pasien apendisitis saat pandemi COVID-19 yaitu tahun 2020 sebanyak 92 pasien. Diperoleh terdapat perbedaan karakteristik berupa jenis kelamin dan kadar leukosit pasien, dimana pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dan pasien yang mengalami leukositosis lebih banyak dan dengan nilai p < 0,001 (nilai p < 0,05). Untuk karakteristik yang lain seperti usia (p = 0,672), diare (p = 1), nyeri kuadran kanan bawah (p = 0,684), suhu tubuh (p = 1), denyut nadi (p = 1), dan lama rawat (p = 0,201) tidak terdapat perbedaan pada tahun 2019 dan 2020 karena nilai p > 0,05.