Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Acute Angle Closure Glaucoma OD dengan Subluksasi Lensa Anterior OD: Laporan Kasus dan Tinjauan Pustaka Khamila, Shifa; Prinandita , Kantika
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i8.61436

Abstract

Acute angle closure glaucoma (AACG) is an emergency ophthalmological condition that can cause permanent blindness if not treated quickly. The accompanying lens subluxation can worsen the condition by increasing the risk of pupil blockade and increased intraocular pressure. Report the case of a 49-year-old man with AACG accompanied by anterior lens subluxation and discuss appropriate diagnostic and management approaches. The 49-year-old male patient came with complaints of sudden blurred right eye since 2 weeks accompanied by red eyes, nausea, and vomiting. Ophthalmological examination showed vision OD 3/60, positive conjunctival and ciliary injections, superficial front eye chambers, pupil mydriasis with negative light reflex, and subluxation of the lens to the anterior. Intraocular pressure 12.3 mmHg. The patient was diagnosed with acute angle closure glaucoma OD with subluxation of the anterior lens of OD and was given mediamento therapy. AACG with lens subluxation requires immediate treatment to prevent permanent damage to the optic nerve. A combination of medicated therapy and a surgical intervention plan is necessary to achieve optimal intraocular pressure control.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PASIEN APENDISITIS SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19 DI RS HAJI DARJAD SAMARINDA PERIODE 2019-2020 Khamila, Shifa; Limas, Peter Ian
Ebers Papyrus Vol. 29 No. 1 (2023): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v29i1.24833

Abstract

Apendisitis merupakan peradangan akut pada apendiks vermiformis yang disebabkan oleh obstruksi luminal. Penyebab obstruksi luminal beragam, termasuk fecal stasis, fekalit dan hiperplasia limfoid, neoplasma, dan parasit seperti ascaris yang menyumbat. Indonesia memiliki insiden apendisitis akut tertinggi di Asia Tenggara yaitu dengan prevalensi 0.05%. Saat pandemi terjadi peningkatan penundaan konsultasi dan tindakan operasi yang menyebabkan banyak pasien mengalami komplikasi menjadi gangren, apendisitis perforasi atau pembentukan abses peri-apendikular. Jumlah pasien apendektomi menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan minggu-minggu sebelum Covid-19. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan karakteristik pasien apendisitis sebelum dan saat pandemi Covid-19 di RS Haji Darjad Samarinda periode 2019-2020. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Penelitian ini menggunakan 184 responden yang didapatkan jumlah pasien apendisitis sebelum pandemi COVID-19 yaitu tahun 2019 sebanyak 92 pasien dan jumlah pasien apendisitis saat pandemi COVID-19 yaitu tahun 2020 sebanyak 92 pasien. Diperoleh terdapat perbedaan karakteristik berupa jenis kelamin dan kadar leukosit pasien, dimana pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dan pasien yang mengalami leukositosis lebih banyak dan dengan nilai p < 0,001 (nilai p < 0,05). Untuk karakteristik yang lain seperti usia (p = 0,672), diare (p = 1), nyeri kuadran kanan bawah (p = 0,684), suhu tubuh (p = 1), denyut nadi (p = 1), dan lama rawat (p = 0,201) tidak terdapat perbedaan pada tahun 2019 dan 2020 karena nilai p > 0,05.