This research discusses a semantic study of the poem "Sia-Sia," which is part of "Aku Ini Binatang Jalang" by Chairil Anwar, focusing on lexical and grammatical meaning. The purpose of this study is to describe and analyze the forms of lexical and grammatical meanings contained within the poem. This research employs a qualitative descriptive method, with data collection conducted through literature study, observation, and note-taking. Data analysis follows the Miles and Huberman model, consisting of three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing.Based on the analysis of the poem, the researcher identified various forms of both lexical and grammatical meanings—four meanings that align with their original intent and three meanings influenced by contextual factors within the sentence. The results show that Chairil Anwar’s poetry not only possesses high aesthetic value but is also rich in semantic meaning. Thus, this study demonstrates that a semantic analysis of "Aku Ini Binatang Jalang" enhances readers’ understanding of the depth of meaning contained in each line of the poem, while affirming the linguistic richness and expressive power of Chairil Anwar as a great poet in Indonesian literature. ABSTRAKPenelitian ini membahas kajian semantik terhadap sajak sia-sia bagian dari Aku Ini Binatang Jalang karya Chairil Anwar dengan fokus pada mengkajian pemaknaan leksikal dan gramatikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan menganalisis bentuk-bentuk makna leksikal dan gramatikal yang termuat dalam puisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan pencatatan. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan sajak yang dikaji, peneliti menemukan bentuk makna yang beragam leksikal maupun gramatikal, yaitu 4 sesuai dengan maksud aslinya dan 3 makna yang dapat terpengaruh oleh konteks kalimatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi karyanya ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga kaya akan makna semantik. Dengan demikian, kajian ini menunjukkan bahwa analisis semantik terhadap puisi Aku Ini Binatang Jalang memperkuat pemahaman pembaca terhadap kedalaman makna yang terkandung dalam setiap larik puisi, sekaligus menegaskan kekayaan bahasa dan kekuatan ekspresi Chairil Anwar sebagai penyair besar dalam sastra Indonesia.