This research is motivated by the potential mismatch between the readability level of sentences in the Smart and Smart Indonesian Language and Literature textbook and the cognitive abilities of Grade X high school/vocational high school students. The focus of this research is to analyze the readability level through syntax learning, with an emphasis on calculating the structure of long and short sentences. As an important step, this research uses a qualitative descriptive method with syntactic analysis of the Uncertain Direct Division (BUL) technique to dissect the structure and complexity of sentences. The main findings show that long sentences with complex structures and dense information tend to reduce the readability level, making it difficult for students to understand. Conversely, short sentences with a simple structure and conveying one main idea are proven to be more effective and easier to understand. The analysis also shows that breaking long sentences into two more concise sentences can significantly improve the clarity of meaning. In conclusion, the syntactic structure of sentences plays an important role in determining the readability of textbook texts, where the use of short, straightforward sentences is recommended to support an effective learning process. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya potensi ketidaksesuaian tingkat keterbacaan kalimat dalam buku teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia dengan kemampuan kognitif siswa SMA/SMK Kelas X. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan tersebut melalui kajian sintaksis, dengan menitikberatkan pada perbandingan struktur kalimat panjang dan kalimat pendek. Sebagai langkah penting, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis sintaksis Bagi Unsur Langsung (BUL) untuk membedah struktur dan kompleksitas kalimat. Temuan utama menunjukkan bahwa kalimat panjang yang memiliki struktur kompleks dan padat informasi cenderung menurunkan tingkat keterbacaan, sehingga menyulitkan pemahaman siswa. Sebaliknya, kalimat pendek yang berstruktur sederhana dan menyampaikan satu gagasan utama terbukti lebih efektif dan mudah dipahami. Analisis juga membuktikan bahwa memecah kalimat panjang menjadi dua kalimat yang lebih ringkas dapat meningkatkan kejelasan makna secara signifikan. Kesimpulannya, struktur sintaksis kalimat memegang peranan krusial dalam menentukan keterbacaan buku teks, di mana penggunaan kalimat pendek yang lugas lebih direkomendasikan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.