Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sosialisasi Kesehatan Mental Remaja: Membangun Pemahaman Dini Bagi Siswa SMA Kristen Barana’ Kabupaten Toraja Utara Kala, Hesriana; Zamli, Zamli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mentari Vol. 2 No. 1 (2025): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmm.v2i1.142

Abstract

Gangguan mental pada remaja di Indonesia menunjukkan tren yang meningkat, khususnya kecemasan, depresi, hingga ide bunuh diri. Remaja di rentang usia 12–17 tahun sangat rentan mengalami tekanan emosional akibat tuntutan akademik, konflik keluarga, perundungan, serta perasaan rendah diri yang seringkali tidak terdeteksi oleh orang tua maupun guru. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui edukasi kesehatan mental menjadi salah satu pendekatan yang terbukti efektif dalam meningkatkan literasi psikologis remaja dan mengurangi stigma terhadap masalah kejiwaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu meningkatkan literasi kesehatan mental, mendorong sikap positif terhadap isu kesehatan mental, serta melibatkan orang tua dan masyarakat dalam edukasi kesehatan mental. Metode pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dirancang secara sistematis untuk mendukung tercapainya tujuan utama. Kegiatan dilaksanakan di SMA Kristen Barana’ Kabupaten Toraja Utara. Program ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 17–18 Juli 2025. Sasaran utama program ini adalah siswa kelas X dan XI di SMA Kristen Barana’ dengan perkiraan jumlah peserta sekitar 40–50 siswa. Sasaran pendukung mencakup guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas. Hasil evaluasi pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai kesehatan mental. Hasil tersebut menunjukkan rata-rata peningkatan pemahaman sebesar 30–35%, yang menunjukkan bahwa metode penyuluhan interaktif berhasil meningkatkan literasi kesehatan reproduksi siswa. Dengan adanya sosialisasi ini memberikan dampak terhadap mitra yaitu guru BK memperoleh bahan ajar dan pendekatan baru yang lebih interaktif dalam menangani siswa, siswa lebih terbuka menyampaikan masalah pribadi, sekolah berkomitmen untuk menjadikan literasi kesehatan mental sebagai bagian dari program BK rutin.