Deflasi sebesar 0,02 persen pada tahun 2020, menurut BPS, mencerminkan penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik. Dalam kondisi ini, perusahaan ritel di Indonesia menghadapi tantangan mempertahankan keberlanjutan dan daya saing. Keputusan struktur modal, yang mencakup proporsi modal sendiri dan utang jangka panjang, menjadi krusial karena berdampak pada risiko dan pengembalian perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan ritel yang terdaftar di bursa efek indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa data rasio keuangan dan data-data terkait lainnya yang merupakan hasil pengolahan dari laporan keuangan tahunan (Annual Report) masing- masing perusahaan, Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan ritel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2021- 2023 dengan jumlah 36 perusahaan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dan diukur menggunakan Statistical Program For Social Science (SPSS). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan ritel yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Sementara itu profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan ritel yang terdaftar di bursa efek Indonesia.