ABSTRAK Henti jantung mendadak adalah keadaan kondisi gawat darurat medis yang dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja yang dapat berpotensi fatal jika tak segera ditangani. Keberhasilan penanganan korban Resiko kematian akibat henti jantung dapat ditangani dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD) serta penanganan yang cepat dan tepat. Intervensi cepat dapat meningkatkan peluang korban untuk hidup. Masyarakat, bila dilatih melakukan pertolongan pertama yang efektif, dapat berperan penting dalam mengurangi angka kematian yang disebabkan henti jantung mendadak. Untuk memberikan pertolonga yang cepat dan tepat pada saat dibutuhkan, kader kesehatan dapat diberi pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Kader posyandu merupakan kader kesehatan sebagai fasilitator bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan-pelayanan kesehatan dasar dan kader posyandu berperan mendukung para petugas kesehatan dalam menyosialisasikan dan melatih masyarakat. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader posyandu tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada pasien yang mengalami kegawatdaruratan karena henti jantung agar kader posyandu lebih terampil dan kompeten sehingga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar ke masyarakat. Sasaran kegiatan terdiri dari 30 kader posyandu dari Puskesmas Tanah Tinggi. Kegiatan ini melibatkan pemberian materi serta demonstrasi BHD, diikuti dengan praktik langsung oleh kader. Sebelum pelatihan 93,3% kader kurang berpengetahuan, sementara setelah pelatihan, 83,3% menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan. Pelatihan BHD terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi kadrer. Kader diharapkan dapat memfasilitasi sosialisasi Bantuan Hidup Dasar kepada masyarakat. Penyebaran informasi mengenai hasil pelatihan vital agar lebih banyak masyarakat yang memahami dan mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Kader Posyandu, Kegawatdaruratan. ABSTRACT Sudden cardiac arrest is a medical emergency that can happen to anyone, anytime, anywhere and can be potentially fatal if not treated immediately. Successful handling of victims The risk of death due to cardiac arrest can be handled with Basic Life Support (BLS) and fast and appropriate treatment. Rapid intervention can increase the victim's chances of survival. The community, if trained to perform effective first aid, can play an important role in reducing the number of deaths caused by sudden cardiac arrest. To provide fast and appropriate assistance when needed, health cadres can be given Basic Life Support (BLS) training, so that they have the relevant knowledge and skills. Posyandu cadres are health cadres as facilitators for the community in obtaining basic health services and posyandu cadres play a role in supporting health workers in socializing and training the community. To provide knowledge and skills to posyandu cadres about Basic Life Support (BLS) in patients experiencing emergencies due to cardiac arrest so that posyandu cadres are more skilled and competent so that they can provide knowledge and skills in basic life support to the community. The target of the activity consisted of 30 Posyandu cadres from Tanah Tinggi Health Center. This activity involved providing materials and demonstrations of BHD, followed by direct practice by cadres. before the training, 93.3% of cadres lacked knowledge, while after the training, 83.3% showed a significant increase in knowledge. BHD training has proven effective in improving cadre competence. Cadres are expected to be able to facilitate the socialization of Basic Life Support to the community. Dissemination of information regarding the results of vital training so that more people understand and are able to perform Basic Life Support (BLS) Keywords: BHD, cadre, Emergency