Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kader dengan Motivasi Masyarakat dalam Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM): The Role of Cadres with Community in Early Detection of Risk Factors of Non-Community Diseases (NCDS) Hermanto, Hermanto; Silalahi, Dian Mitra D.; Destriani, Elsa
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.10586

Abstract

Kader adalah melaksanakan kegiatan pelayanan dan mensukseskan bersama masyarakat serta merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat desa. Kader mempunyai peran dalam terlaksananya posbindu di lingkungan, adapun peran kader adalah sebagai koordinator, penggerak, pemantau, konselor dan pencatat. Diadakan posbindu untuk menecegah terjadinya penyakit tidak menular dilingkungan masrakat, dengan datang ke posbindu diharapkan masrakat mampu mendeteksi risiko PTM . Kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM merupakan upaya pemerintah bertujuan untuk menemukan adanya kemungkinan seseorang terkena PTM yang dilaksanakan di setiap Posbindu. Dengan adanya posbindu masrakat menjadi termotivasi memeriksaakan kesehatan mereka. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Fenomenanya beberapa kali ditemukan kader Posbindu kurang komunikatif dan ada beberapa warga bila ada kegiatan tidak selalu hadir serta kurang antusias dalam memanfaatkan kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM. Penelitian bertujuan mengetahui Hubungan peran kader posbindu dengan motivasi Masyarakat dalam deteksi dini faktor risiko PTM. Metode Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Correlational dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 221 responden, intrumen penelitian menggunakan kuisioner dengan uji statistik Korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan peran kader dengan kategori baik (50,7%) dan Motivasi Masyarakat didapatkan cukup (37,1%), Baik (33,9%) dengan nilai statitistik didapatkan p-value 0.000, tingkat koefesien korelasi 0,626 artinya memiliki hubungan yang kuat dengan arah hubungan positif dimana 62,60% ada hubungan antara peran kader posbindu dengan motivasi masyarakat, sedangkan 37,40% berhubungan dengan faktor lain. Semakin baik peran kader maka semakin cukup pula motivasi Masyarakat dalam mengikuti kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM.
Hubungan Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makanan Seimbang Dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya Laura Anjelina; Ayu Puspita; Silalahi, Dian Mitra D.
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.229

Abstract

Latar Belakang: Tingkat pengetahuan seorang ibu merupakan hal yang sangat mempengaruhi pada status gizi anak. Salah satu penyebab  dari  tingginya  angka  kematian  pada  balita  sehingga menurunkan mutu kehidupan serta terganggunya pertumbuhan dan perkembangan adalah kekurangan gizi. Angka kejadian gizi buruk pada anak usia pra sekolah merupakan dampak dari kurangnya pengetahuan ibu dalam pemberian makanan seimbang sesuai kebutuhan anak, oleh karna itu pengetahuan ibu tentang mengetahui seberapa pentingya pemberian makanan seimbang terutama pada anak masa pertumbuhan sangatlah penting. Fenomena yang ada saat ini di Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya masih termasuk tempat dimana sering ditemukannya permasalahan tentang status gizi buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dalam pemberian makanan seimbang dengan status gizi anak pra sekolah usia 3- 5 tahun di wilayah kerja puskesmas pahandut kota Palangka Raya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan 40 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan chi-square. Hasil: Dari 40 Responden, terdapat 5 responden (12%) dengan pengetahuan tinggi, 9 Responden (22%) dengan pengetahun sedang, dan terdapat 26 responden (65%) dengan pengetahuan rendah. Penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dalam pemberian makanan seimbang dengan status gizi anak pra sekolah usia 3-5 tahun (p-value 0,000 < α 0,05). Kesimpulan: Pengetahuan ibu yang baik mengenai pemberian makanan seimbang terhadap status gizi anak pra sekolah sangatlah penting untuk menjaga anak tetap sehat dan terhindar dari gizi buruk.