Salah satu metode preventif yang cukup efektif dan mudah dilakukan pada penderita DM adalah senam kaki diabetik. Di sisi lain, senam kaki diabetik juga dapat menjadi sarana edukasi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran pasien terhadap pentingnya perawatan kaki secara rutin. Meskipun senam kaki diabetik memiliki berbagai manfaat, tingkat pengetahuan pasien mengenai hal ini masih tergolong rendah, terutama di tingkat pelayanan primer seperti puskesmas. Salah satu program peningkatan pengetahuan pada penderita DM yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan pada pasien Prolanis di Puskesmas. Tujuan pengadian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan lansia yang memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dengan senam diabetik. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini antara lain penyuluhan kesehatan dan demonstrasi dengan cara diskusi tanya jawab menggunakan media leaflet serta latihan senam diabetes. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah tahap persiapan, tahap pelaksanakan dan tahap evaluasi. Peserta dalam kegiatan ini adalah lansia berjumlah 15 lansia. Kegiatan dilakukan melalui observasi langsung antara peserta dengan pemateri penyuluhan saat pemaparan materi, sesi tanya jawab serta keaktifan masyarakat dalam kegiatan pendidikan kesehatan. Pengumpulan data pada kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui pengisian kuisioner sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil pengabdian masyarakat ini mengenai tingkat perubahan pengetahuan lansia mengenai senam kaki pada penderita diabetes melitus menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari awalnya 3 responden (20%) berpengetahuan kurang, 7 (46,7%) cukup, dan 5 (33,3%) baik, menjadi 100% responden memiliki kategori pengetahuan baik pasca‑edukasi.