Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Ciherang dilatarbelakangi oleh meningkatnya biaya pengelolaan sampah pasca-gempa, yang disebabkan oleh rusaknya TPS dan relokasi TPA ke daerah yang lebih jauh. Selain itu, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah menjadi tantangan utama, karena sebagian besar warga belum terbiasa memilah sampah sejak dari rumah. Kurangnya pemahaman tentang manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah juga memperburuk kondisi ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Metode program pengabdian masyarakat ini mencakup pengumpulan kebutuhan, kampanye kesadaran, pelatihan pemilahan sampah, dan integrasi teknologi digital. Program ini menangani tantangan pengelolaan sampah pasca-gempa melalui edukasi, pendampingan, dan evaluasi untuk memastikan solusi berkelanjutan berbasis masyarakat di Desa Ciherang. Hasil sosialisasi menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat Desa Ciherang tentang pemilahan sampah dan manfaat ekonomi bank sampah. Sebanyak 89,7% responden menilai program ini relevan dengan kebutuhan mereka, sementara 97,4% puas dengan kegiatan yang berlangsung. Dukungan tokoh masyarakat dan Karang Taruna memperkuat keberlanjutan program, dengan rencana pemanfaatan TPS 3R sebagai bank sampah. Partisipasi aktif masyarakat diharapkan meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah, mengurangi dampak lingkungan, serta mendorong ekonomi sirkular yang berkelanjutan di desa. Kesimpulannya, program ini berhasil meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, dengan harapan dapat diterapkan secara berkelanjutan.