Diabetes melitus (DM) membutuhkan waktu terapi yang panjang sehingga dapat menyebabkan beban pengobatan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban pengobatan serta hubungan antara karakteristik pasien dengan beban pengobatan pada pasien DM rawat jalan. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Lemeshow diperoleh 100 pasien. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah pasien DM tanpa komorbid yang menjalani rawat jalan selama bulan Juni–Juli 2022. Beban pengobatan dikumpulkan menggunakan Living with Medicines Questionnaire (LMQ) yang terdiri dari 8 domain. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban pengobatan yang dialami adalah 56 pasien rendah dan 44 pasien sedang. Pada domain 1 komunikasi dengan tenaga kesehatan sudah baik, domain 2 pasien masih mengalami kesulitan teknis penggunaan obat. Domain 3 pasien tidak merasakan beban biaya, sedangkan domain 4 pasien merasakan efek samping obat. Pada domain 5, pasien belum merasakan efektivitas obat. Domain 6 dan 7 pasien khawatir terhadap penggunaan obat serta dampak obat terhadap aktivitas sehari-hari. Domain 8, pasien mengikuti instruksi dokter tanpa melakukan perubahan regimen secara mandiri. Usia pasien, lama menderita dan jumlah pemberian obat tidak berhubungan dengan beban pengobatan (p≥0,05). Koefisien korelasi pada variabel usia dan lama menderita negatif lemah artinya semakin bertambah usia dan lama menderita, semakin rendah beban pengobatan pasien. Koefisien korelasi pada variabel jumlah obat yang dikonsumsi postif lemah artinya semakin banyak jumlah pemberian obat, semakin tinggi beban pengobatan. Beban pengobatan pada pasien DM adalah rendah dan sedang, tidak ada hubungan antara usia, lama menderita dan jumlah obat dengan beban pengobatan.