<![CDATA[Tahun 2021 ditandai dengan tekanan berat pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan perlambatan ekonomi, disrupsi rantai pasok, serta penurunan daya beli konsumen. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan akselerasi transformasi digital, khususnya pada sektor manufaktur kembali mencatat pertumbuhan yang positif. Sehingga dibuatlah penelitian ini untuk melihat sejauh mana tingkat pertumbuhan perekonomian di sektor manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap tingkat pertumbuhan berkelanjutan (SGR) pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2021–2024. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang tantangan ekonomi yang dihadapi pasca pandemi Covid-19, yang menyebabkan perlambatan ekonomi, gangguan rantai pasok, dan penurunan daya beli konsumen. Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan akselerasi transformasi digital, sektor manufaktur kembali mencatatkan pertumbuhan positif. Menggunakan data sekunder dari laporan keuangan, penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap SGR, sementara likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh signifikan. Leverage (DER) juga menunjukkan pengaruh positif terhadap SGR. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi perusahaan dan investor dalam mengelola dan mempertimbangkan faktor keuangan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.]]>
