Penelitian ini bertujuan mengetahui berapa tingkat konsentrasi zat Sodium Hipoklorit yang dapat mengurangi jumlah bakteri Coliform dan Ecoli serta mengetahui konsentrasi dapat mempengaruhi kualitas desinfektan. Metode dilakukan secara eksperimen dilaboratorium. Menggunakan 4 perlakuan, masing- masing konsentrasi yaitu : Kontrol ; 1% ;2% ;dan 3%. dengan 6x ulangan. Pengambilan sampel dilakukan RAL, terdiri dari 4 Perlakuan dan 6 Ulangan, sehingga terdapat 24 Sampel Air sungai. Percobaan dengan 4 macam perlakuan (P) yaitu: P0 : Air sungai + Medium Lauryl Triptose Broth, P1 : Air sungai + Sodium Hipoklorit 1 %/100 ml + Medium Lauryl Triptose Broth, P2 : Air sungai + Sodium Hipoklorit 2 %/100 ml + Medium Lauryl Triptose Broth, P3 : Air sungai + Sodium Hipoklorit 3 %/100 ml + Medium Lauryl Triptose Broth. Data dianalisis dengan Anova satu arah (One Way). Bakteri Coliform terutama E.coli menjadi indikasi dari kontaminasi fekal pada air minum dan makanan. Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sodium hipoklorit adalah senyawa kimia dengan rumus NaOCl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sodium hipoklorit terbukti efektif dalam mengurangi bakteri yang terkandung dalam sungai sumberawan, tingkat konsentrasi yang tersedia pada perlakuan 1 berkurang cukup banyak dari pada perlakuan 0 yang tidak diberi sodium hipoklorit , sedangkan pada perlakuan 3 sodium hipoklorit mampu bekerja dengan baik ,sehingga dengan tingginya konsentrasi yang diberikan dapat mengurangi banyak bakteri dan sudah dibuktikan dengan perhitungan regresi dan hasil yang nyata pada Petrifilm.