Saat ini perokok aktif di indonesia semakin meningkat setiap hari nya, dan juga semakin pesatnya pertumbuhan penduduk serta berkembangnya pabrik- pabrik rokok baru maupun yang sudah berdiri sejak lama di berbagai daerah, memungkinkan perokok aktif juga semakin meningkat. Di berbagai tempatnatau fasilitas umum saja perokok aktif sangat banyak dijumpai bila dibandingkan dengan perokok pasif. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia karena rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan bagi perokok maupun orang yang dekat dengan si perokok aktif tersebut, Kebiasan merokok berhubungan dengan 25 jenis penyakit yang dapat menyerang manusia, seperti kanker paru, bronkitis kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya. Asap rokok dalam ruangan juga dapat meningkatkan kadar karbon monoksida (CO) yang dapat mengakibatkan menurunnya fungsi paru-paru. Asap rokok ini dapat terhisap oleh manusia melalui proses pernapasan dan masuk ke dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Hal ini dapat menyebabkan asap rokok terikat dengan hemoglobin darah yakni 200 - 250 kali lebih kuat dibandingkan dengan oksigen. Beberapa upaya yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi kesehatan kondusif bagi masyarakat seperti kawasan bebas asap rokok nampaknya masih sulit terealisasikan. Jumlah perokok aktif juga semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan berkembangnya pabrik rokok, terutama di Indonesia, di mana perokok aktif menjadi mayoritas dibandingkan perokok pasif. Asap rokok ini dapat terhisap oleh manusia melalui proses pernapasan dan masuk ke dalam aliran darah termasuk aliran darah jantung. Hal ini dapat menyebabkan asap rokok terikat dengan hemoglobin darah yakni 200 - 250 kali lebih kuat dibandingkan dengan oksigen. Beberapa upaya yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi kesehatan kondusif bagi masyarakat seperti kawasan bebas asap rokok nampaknya masih sulit terealisasikan. Jumlah perokok aktif juga semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan berkembangnya pabrik rokok, terutama di Indonesia, di mana perokok aktif menjadi mayoritas dibandingkan perokok pasif. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap kesehatan akibat kandungan zat berbahaya dalam rokok. Untuk mengurangi dampak asap rokok di ruangan, dikembangkan alat berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan filter karbon aktif tempurung kelapa dan microcontroller NodeMCU ESP32. Sistem ini mendeteksi asap rokok dengan sensor MQ-2, yang memicu kipas otomatis untuk menyerap udara. Asap yang terhisap dinetralisir oleh filter karbon aktif, dan data prosesnya dikirim ke server Thingspeak untuk pemantauan real-time. Jika kadar asap melebihi 2 ppm, kipas menyala otomatis, dan kadar asap ditampilkan pada LCD serta Web Thingspeak. Alat ini efektif menurunkan kadar asap dari 22,53 ppm menjadi 1,33 ppm dalam 1 menit 40 detik.