ABSTRACT The implementation of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) aims to reduce the prevalence of communicable diseases and non-communicable diseases (NCDs), which are leading causes of mortality in Indonesia. However, the adoption of PHBS in Sukamulya Village remains low, influenced by various factors, including socio-demographic characteristics. This study aims to analyze the relationship between socio-demographic characteristics (age, gender, education level, and family income) and the implementation of PHBS in Sukamulya Village. A quantitative analytical method with a cross-sectional study design was used, involving 502 household heads in Sukamulya Village as respondents.The results showed a significant relationship between age, education level, and family income with household PHBS. However, gender did not show any correlation with household PHBS. Based on these findings, nurses can play an active role in educating the community on the importance of PHBS, particularly targeting younger age groups, low-income families, and those with lower education levels, to improve PHBS practices within the community. Keywords: PHBS, Socio-Demographic, Household ABSTRAK Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditetapkan untuk menekan angka penyakit menular, penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian di Indonesia. Namun, penerapan PHBS di Desa Sukamulya masih rendah. Rendahnya angka pencapaian PHBS ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktornya adalah karakteristik sosio demografi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik sosio-demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga) dengan penerapan PHBS di Desa Sukamulya.Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga dengan PHBS tatanan rumah tangga. Sedangkan, untuk jenis kelamin tidak berhubungan dengan PHBS tatanan rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut, maka perawat dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), khususnya kepada kelompok usia muda, pendapatan rendah dan tingkat pendidikan rendah. Sehingga dapat meningkatkan PHBS di masyarakat. Kata Kunci: PHBS, Sosio-Demografi, Rumah Tangga