Anak dengan kondisi panjang atau tinggi badan yang lebih pendek dari standar usia nya yaitu kurang dari -2 standar deviasi dikatakan mengalami stunting. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berpengaruh satu sama lain diantaranya pemberian ASI eksklusif dan sanitasi lingkungan yang buruk. Tujuan penelitain ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan sumber air bersih dengan kejadian stunting di desa Sooko, Ponorogo. Penelitian ini menerapkan pendekatan observasional analitik dengan rancangan studi cross sectional. Populasi sebanyak 189 responden yaitu ibu yang memiliki bayi dan balita umur 0 – 5 tahun dengan sampel minimal 92 responden. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Variabel yang dianalisis diantaranya pemberian ASI eksklusif, sumber air bersih dan kejadian stunting. Instrumen yang digunakan kuesioner, microtoise dan growth child WHO. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan signifikansi (α) 0,05. Hasil penelitian mengindikasikan, terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting di Desa Sooko, Ponorogo dengan nilai p-value 0,022 (p ˂ 0,05), sedangkan antara sumber air dengan kejadian stunting di Desa Sooko, Ponorogo tidak terdapat hubungan dengan nilai p-value 0,975 (p ≥ 0,05).