Anemia merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama pada negara Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat pada remaja putri, termasuk di Kabupaten Sukoharjo dan khususnya di SMAN 1 Kartasura. Kondisi ini ditandai oleh rendahnya kadar hemoglobin yang berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, dan salah satu faktor penyebabnya adalah asupan gizi yang buruk, termasuk kebiasaan tidak sarapan. Sarapan berperan penting dalam memenuhi 15–30% kebutuhan energi harian dan mendukung pembentukan eritrosit yang memengaruhi kadar hemoglobin. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kebiasaan sarapan dan status anemia, di mana remaja putri yang tidak sarapan memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan yang rutin sarapan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status anemia pada remaja putri di SMAN 1 Kartasura. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 responden. Pengumpulan data kebiasaan sarapan diperoleh melalui recall asupan dan data status anemia diperoleh dari pengecekan kadar hemoglobin dengan metode Cyanmethemoglobin. Hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 Kartasura menunjukkan bahwa p-value 0,001 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status anemia pada remaja putri di SMAN 1 Kartasura.