Salah satu masalah yang sering muncul di negara berkembang adalah terjadinya kebakaran di pemukiman penduduk. Sebagai contoh negara berkembang, Indonesia secara rutin menghadapi tantangan ini. Setiap tahun, banyak kebakaran terjadi dalam kehidupan masyarakat di beberapa daerah yang berbeda. Risiko bencana kebakaran juga meningkat dengan banyaknya proyek konstruksi baru. Kawasan permukiman yang disebutkan di atas akan berdampak negatif pada masyarakat umum, baik dalam hal materi maupun nyawa kehilangan. Secara umum, arus pendek listrik dan meledaknya kompor merupakan penyebab kebakaran di permukiman padat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Sumber informasi diperoleh dari ringkasan yang disengaja dari 13 orang dalam sampel. Setelah pengumpulan data dan analisis menggunakan teknik perluasan pengamatan, menggunakan bahan referensi, analisis kasus negatif dan member check. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Kinerja Petugas Penanggulangan Bencana Daerah Kinerja Badan (BPBD) cukup baik. dalam hal koordinasi dengan relawan setempat. Hal ini berkaitan dengan pertama kualitas, dari indikator kinerja petugas dan prestasi kerja sudah cukup baik. kedua kuantitas dari indikator pengukuran kinerja dan motivasi juga sudah cukup baik. Ketiga pelaksanaan tugas masih belum cukup baik, dapat dilihat dari indikator uraian tugas, keempat tangggung jawab juga masih kurang baik dalam menanamkan sifat tanggung jawab hal ini dapat dilihat dari indikator pengawasan. Sebagai contoh, Upaya dilakukan untuk mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam rangka mengurangi jumlah kebakaran di Desa Pematang, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan. yaitu dengan Strategi Penanggulanagan Bencana dengan Menyelanggarakan Pendidikan / pelatihan / sosialisasi Pencegahan bencana sejak dini, Menyelanggarakan pelatihan teknis TRC dalam ke tanggapan pemberian pertolongan korban bencana, Menerapkan anggaran responsif genser ( ARG ).