Latar belakang. Nyeri perut berulang merupakan keluhan yang paling umum ditemukan pada anak dan remaja. Faktor risikonya sangat bervariasi antar negara. Data terkait prevalensi dan faktor risiko nyeri abdomen rekuren di Indonesia saat ini masih terbatas. Tujuan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi prevalensi dan faktor risiko nyeri perut berulang pada anak dan remaja di Rumah Sakit R.D. Kandou, Manado.Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan pada pasien berusia 5-18 tahun di Departemen Gastroenterologi dan Hepatologi Pediatri di Rumah sakit R.D. Kandou, Manado selama Maret 2024 hingga Juni 2024. Data pasien dikumpulkan menggunakan kuesioner. Nyeri Perut Berulang dinilai berdasarkan kriteria Rome IV untuk gangguan gastrointestinal fungsional dengan setidaknya 3 episode nyeri yang terjadi selama tiga bulan terakhir dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Stres dinilai menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire. Faktor risiko potensial dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat.Hasil. Lima puluh pasien terlibat dalam penelitian ini dan 23 pasien didiagnosis dengan nyeri perut berulang. Median usia pasien adalah 15,5 (6-18 tahun), dan 66,7% pasien adalah perempuan. Beberapa faktor risiko nyeri perut berulang dalam studi ini adalah riwayat keluarga dengan nyeri abdomen (OR: 15,389; p=0,009), perempuan (OR: 14,209, p=0,024), dan stress (OR: 11,594; p=0,023).Kesimpulan. Prevalensi nyeri perut berulang pada anak dan remaja RS. R.D. Kandou adalah sebesar 46% dari total 50 pasien. Faktor risiko independen dari nyeri perut berulang adalah jenis kelamin, stres, dan riwayat keluarga dengan nyeri abdomen.