Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak literasi digital dan faktor sosio-ekonomi terhadap kesenjangan informasi di masyarakat Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Daerah ini merepresentasikan wilayah dengan tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur digital, yang berdampak pada rendahnya akses dan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 100 responden yang dipilih dengan metode random sampling. Hasil regresi linear menunjukkan bahwa literasi digital berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesenjangan informasi, artinya semakin tinggi literasi digital maka semakin rendah tingkat kesenjangan informasi. Sebaliknya, faktor sosio-ekonomi berpengaruh positif dan signifikan, yang mengindikasikan bahwa ketimpangan dalam pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan turut memperbesar jurang informasi antar kelompok masyarakat. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan literasi digital sebagai strategi untuk mendorong keadilan informasi dan pembangunan komunikasi yang inklusif di daerah tertinggal. Penelitian ini juga merekomendasikan perlunya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam merancang intervensi literasi digital yang kontekstual dan berbasis kebutuhan masyarakat lokal.