Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa tradisi Mabaris’sa di GERMITA Sion Kalongan. Serta mendeskripsikan nilai teologis tradisi Mabaris’sa dalam meningkatkan rasa solidaritas di GERMITA Sion Kalongan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menguraikan secara deskriptif, dengan menggunakan pendekatan etnografi realis yang dilaksanakan di jemaat GERMITA Sion Kalongan Wilayah 12 Kalongan 2024. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Dari hasil analisis dan interprestasi data diperoleh indikasi bahwa pertama persepsi yang dimiliki oleh anggota jemaat mengenai tradisi Mabaris’sa sama, jemaat sudah memahami akan tradisi Mabaris’sa. Kedua kajian teologis tentang tradisi Mabaris’sa dalam meningkatkan solidaritas ini pun membuktikan bahwa tradisi dan agama memanglah merupakan suatu hal yang saling berhubungan. Kesolidaritasan Kristiani terwujud dalam kemurahan hati, pengampunan, rekonsialisasi, dan persahabatan. Ini telihat ketika tegur sapa satu diantara lain menjadikan tradisi Mabaris’sa lebih bermakna secara teologis sebab semua kalangan sama-sama menjadi satu kesatuan dalam tradisi Mabaris’sa. Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan untuk gereja agar bisa mengupayakan untuk memberikan perhatian secara khusus pada tradisi ini, mulai dari meningkatkan pemahaman jemaat, hingga membuat aturan-aturan khusus yang tegas dalam pelaksanaan tradisi Mabaris’sa dalam perayaan gerejawi. Sehingga dampak dari tradisi ini memanglah jelas mampu meningkatkan solidaritas diantara jemaat sehingga mencerminkan perayaan Kristen yang sesungguhnya dan berkenan dihadapan Tuhan.