Pergeseran industri hiburan menuju platform digital telah secara fundamental mengubah proses penemuan dan promosi talenta, beralih dari model gatekeeping konvensional ke ekosistem yang didominasi oleh media sosial. Fenomena ini menciptakan peluang sekaligus tantangan baru bagi para pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam bagaimana platform media sosial dimanfaatkan oleh para pelaku industri untuk menemukan, mengevaluasi, dan mempromosikan talenta baru di Indonesia. Secara spesifik, penelitian ini mengidentifikasi strategi, tantangan, dan peluang yang muncul, serta menganalisis peran algoritma dan komunitas online dalam membentuk karier talenta. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdesain studi multi-kasus, kami melakukan wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi konten digital (netnografi), dan analisis dokumen terhadap 15 informan kunci yang terdiri dari talenta, manajer, dan eksekutif industri. Analisis tematik mengungkapkan tiga temuan utama: (1) media sosial secara drastis mengakselerasi siklus penemuan talenta, mengubah metrik keterlibatan digital menjadi sinyal utama potensi pasar; (2) algoritma memainkan peran paradoksal, di satu sisi mendorong homogenisasi konten namun di sisi lain menawarkan peluang viralitas sebagai jalur cepat ke industri; dan (3) self-branding telah menjadi modal esensial, menuntut talenta untuk menjadi arsitek karier mandiri yang mampu membangun audiens sebelum dilirik industri. Implikasi dari temuan ini mengarah pada pengembangan model ekologi talenta digital yang mengintegrasikan agensi individu, struktur teknologi, dan sistem industri, memberikan pemahaman baru mengenai dinamika pengembangan karier kreatif di era platformisasi.