ABSTRAK Anemia adalah masalah kesehatan global yang mempengaruhi wanita, anak-anak, dan wanita hamil atau menyusui. Anemia disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting, termasuk zat besi, zinc, vitamin, dan protein. Di Indonesia, 1 dari 4 remaja putri mengalami anemia. Penyebabnya antara lain kehilangan darah, infeksi, penyakit, kekurangan zat gizi mikro, dan hemoglobinopati. Pendidikan Kesehatan dapat membantu mengurangi risiko anemia pada remaja. Tujuan penulis melakukan Pengabdian Masyarakat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang anemia di SMPN 2 Pasar Kemis. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2024 ini melibatkan siswi-siswi kelas 8 SMP Negeri 2 Pasar Kemis. Kegiatan diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pemberian soal pre-test, presentasi informasi anemia, dan post-test. Fasilitator mendorong partisipasi aktif dan membahas hambatan yang mungkin terjadi. Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Hasil dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang menggunakan metode penilaian pre-test dan post-test menunjukkan bahwa penyampaian Pendidikan Kesehatan sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja putri di SMP Negeri 2 Pasar Kemis. Sebelum sesi Pendidikan Kesehatan, tingkat pengetahuan mengenai anemia tercatat sebesar 58%. Setelah program tersebut dilaksanakan, tingkat pengetahuan meningkat secara signifikan menjadi 92%, menandakan bahwa mayoritas remaja putri kini memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang anemia. Terjadi perubahan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah diberikan Pendidikan Kesehatan. Kata Kunci: Anemia, Kesehatan, Remaja, Pendidikan ABSTRACT Anemia is a global health problem that affects women, children, and pregnant or lactating women. Anemia is caused by a deficiency of essential nutrients, including iron, zinc, vitamins, and protein. In Indonesia, 1 in 4 adolescent girls experience anemia. The causes include blood loss, infection, disease, micronutrient deficiencies, and hemoglobinopathy. Health education can help reduce the risk of anemia in adolescents. The author's purpose is to conduct community service to provide health education for adolescents' knowledge about anemia at SMPN 2 Pasar Kemis. The community service activity which was carried out on July 22, 2024 involved 8th grade students of SMP Negeri 2 Pasar Kemis. The activity began with an opening, followed by the provision of pre-test questions, presentation of anemia information, and post-test. Facilitators encourage active participation and discuss possible obstacles. The activity lasted for approximately 45 minutes. The results of Community Service activities using pre-test and post-test assessment methods showed that the delivery of health education was very effective in improving the understanding of adolescent girls at SMP Negeri 2 Pasar Kemis. Before the health education session, the level of knowledge about anemia was recorded at 58%. After the program was implemented, the knowledge level increased significantly to 92%, indicating that the majority of adolescent girls now have better knowledge about anemia.Conclusions: There was a significant change in the level of knowledge between before and after health education. Keywords: Anemia, Health, Adolescents, Education