Pramesti, Renanda Amalia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendekatan non-farmakologis pada pasien dengan gejala gastrointestinal akut: Studi kasus terapi minyak kayu putih dan relaksasi nafas dalam Pramesti, Renanda Amalia; Fibriyanti, Efi
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 4 (2025): September Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i4.1023

Abstract

Background: Gastrointestinal disorders are a common clinical condition in medical practice and can lead to serious complications if not treated promptly and appropriately. Symptoms include excessive vomiting, abdominal pain, and dehydration, which often leads to decreased nutritional intake. Purpose: To evaluate the effectiveness of a combination of eucalyptus oil therapy and deep breathing relaxation in patients with vomiting, profuse abdominal pain, low intake, dehydration, and nausea. Method: This case study was conducted on a 19-year-old patient in the Emergency Department with complaints of nausea, vomiting more than five times a day, abdominal pain, and weakness. Results: Pharmacological therapy with pantoprazole and ondansetron injections, as well as non-pharmacological therapy using eucalyptus oil and deep breathing relaxation, were effective in managing symptoms of vomiting, abdominal pain, and dehydration. Conclusion: The patient's condition improved after 3 hours of intervention, with a reduction in the frequency of vomiting.   Keywords: Abdominal Pain; Deep Breathing Relaxation; Eucalyptus Oil; Gastrointestinal Disorders; Vomiting Profuse.   Pendahuluan: Gangguan gastrointestinal merupakan kondisi klinis yang sering dijumpai dalam praktek medis dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Gejalanya meliputi muntah berlebihan, nyeri perut, dan dehidrasi yang sering menyebabkan asupan nutrisi pada pasien menurun. Tujuan: Untuk mengevaluasi efektivitas implementasi keperawatan kombinasi terapi minyak kayu putih dan relaksasi nafas dalam pada pasien dengan vomiting profuse abdominal pain low intake dehidrasi dengan nausea. Metode: Penelitian studi kasus yang dilakukan pada pasien berusia 19 tahun di Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan mual, muntah lebih dari lima kali sehari, nyeri perut, dan kelemahan tubuh. Hasil: Terapi farmakologis dengan injeksi obat pantoprazole dan ondansentron serta terapi non farmakologis dengan menggunakan minyak kayu putih dan relaksasi nafas dalam efektif untuk mengelola Gejala Vomiting Profuse, Abdominal Pain, dan Dehidrasi. Simpulan: Terjadi perbaikan kondisi pasien setelah intervensi selama 3 jam dengan berkurangnya frekuensi muntah.   Kata Kunci: Gangguan Gastrointestinal; Minyak Kayu Putih; Nyeri Abdomen; Relaksasi Nafas Dalam; Vomiting Profus.
Studi Korelasi Tingkat Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Sriyati, Sriyati; Pramesti, Renanda Amalia
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 5 No 1 (2024): JULI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v5i1.1527

Abstract

Latar Belakang: Masalah spiritual dapat dialami oleh pasien yang terdampak penyakit akibat kurangnya penerimaan terhadap penyakit yang dialaminya, salah satunya adalah penyakit gagal ginjal kronis. Masalah kecemasan juga menjadi dampak psikologis yang harus dihadapi oleh pasien hemodialisa. Kecemasan dapat berpotensi meningkatkan rasa sakit, resiko mortalitas dan morbiditas yang memungkinkan pasien mengalami delusi dan halusinasi hingga memungkinkan pasien akan mencoba upaya untuk mengakhiri kehidupan. Tujuan: mengetahui korelasi tingkat spiritualitas dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani Hemodialisa. Metode: desain observasional analitik metode cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling dengan jumlah 109 pasien, tempat penelitian dilakukan di Ruang Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gamping. Data diambil menggunakan kuesioner Spiritual Well Being Scale (SWBS) dan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis statistik menggunakan uji Kendall Tau.  Hasil: tingkat spiritual pasien dalam tingkat spiritual sedang sebanyak 90 pasien (82,6%) dan sebagian besar pasien tidak mengalami kecemasan sebanyak 47 pasien (43,1%). Hasil analisis bivariat antara tingkat spiritual dan tingkat kecemasan dengan nilai p-value < 0,05. Uji hasil tingkat keeratan diperoleh nilai -0,184. Kesimpulan: adanya korelasi  antara spiritual dengan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani Hemodialisa dengan tingkat keeratan sangat lemah.