Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIMULATION OF THE EFFECT OF DEE RADIUS ON THE KINETIC ENERGY OF A CYCLOTRON ACCELERATOR USING PYTHON PROGRAMMING AS A STUDY OF PROTON THERAPY Muhammad Za’im; Cindy Salsadila
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 4 No. 9 (2025): AUGUST
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v4i9.1028

Abstract

Cancer is a dangerous disease and one of the leading causes of death worldwide. One of the treatments for cancer is radiotherapy. Proton radiotherapy has been widely developed due to its advantage of reducing damage to healthy tissue surrounding the cancer. The source of proton radiotherapy comes from an accelerator, and currently, the most commonly developed type is the cyclotron. This study aims to simulate and analyze the effect of the dee radius on the kinetic energy produced by the cyclotron. The research was conducted using an in silico method with the Python programming language. Based on the simulation results, the kinetic energy produced by the cyclotron for dees radii of 0.2 m, 0.25 m, 0.3 m, 0.35 m, and 0.4 m are 1.644 MeV, 2.639 MeV, 3.941 MeV, 5.462 MeV, and 7.246 MeV, respectively. Therefore, the larger the dee radius used, the greater the kinetic energy of the proton produced. This occurs because a larger dee radius allows the proton to pass through the gap between the dees more frequently. When the proton crosses the gap between the dees, its velocity increases due to acceleration caused by the potential difference between the two dees, resulting in higher kinetic energy.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB PENGULANGAN CITRA RADIOGRAFI SEBAGAI UPAYA MENJAGA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO Fasya Fouris Falentin; Fisnandya Meita Astari; Muhammad Za’im
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pengulangan citra radiografi (repeat) merupakan pengambilan ulang gambar karena hasil radiograf tidak optimal. Hal ini dapat meningkatkan dosis radiasi yang diterima pasien dan menurunkan mutu layanan radiologi. Menurut Permenkes No.129/Menkes/SK/II/2008, standar pengulangan citra radiografi ≤ 2%. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, menunjukan bahwa masih banyak terjadi pengulangan citra dan tidak ada perhitungan yang sistematis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem perhitungan pengulangan citra radiografi, dampak keselamatan pasien, serta upaya untuk mengurangi terjadinya repeat. Metode: Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2024 hingga Januari 2025 dengan pendekatan metode campuran (mix-method) yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan analisis data. Data kualitatif didapatkan dari data primer yaitu informan, wawancara, observasi dan data sekunder diperoleh dari sumber lain yaitu dari, peraturan mentri kesehatan, artikel, buku, naskah publikasi, dan catatan mandiri. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak dilakukan perhitungan serta pencatatan pengulangan citra radiografi di setiap bulannya. Terdapat 460 kali repeat citra radiografi dari bulan November 2024 hingga Januari 2025 dari total 6.892 pemeriksaan. Faktor-faktor yang menyebabkan repeat yaitu posisi pasien 73,36%, artefak sebesar 14,13%, pergerakan sebesar 9,56%, faktor eksposi sebesar 1,95%, dan faktor peralatan sebesar 1%. Sehingga dosis yang diterima pasien menjadi lebih besar dan dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan serta keselamatan pasien. Solusi untuk mengurangi repeat yaitu lebih berhati-hati, teliti saat pemeriksaan agar tidak terjadi pengulangan citra di masa mendatang. Kesimpulan: Sistem perhitungan serta pencatatan pengulangan citra radiografi tidak dilakukan setiap bulannya. Dampak pengulangan dosis yang diterima oleh pasien menjadi lebih besar. Solusi untuk mengurangi terjadinya repeat yaitu lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan pemeriksaan. Sebaiknya instalasi radiologi melakukan pencatatan pengulangan di setiap bulan guna mengontrol jumlah pengulangan citra radiografi tidak mengalami kenaikan dari standar yang telah ditentukan untuk menjaga kualitas layanan radiologi dan keselamatan pasien