Farah, Farah Naila Sani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembuatan Karbon Aktif dari Tongkol Jagung Melalui Proses Karbonisasi dengan Aktivator Asam Jeruk Nipis Farah, Farah Naila Sani; Raudhatul Ulfa, Raudhatul Ulfa; Faisal, Faisal; Wusnah, Wusnah; Rizka Nurlaila, Rizka Nurlaila; Firda Tirta Yani; Maysa Fitri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 4 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i04.23705

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan limbah tongkol jagung sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif melalui proses karbonisasi dengan bantuan aktivator alami yaitu asam dari jeruk nipis. Proses karbonisasi dilakukan dengan suhu tinggi dalam kondisi tanpa oksigen, kemudian dilanjutkan dengan aktivasi menggunakan larutan jeruk nipis yang konsentrasinya 100%. Penelitian ini mengevaluasi kemampuan karbon aktif dalam mengurangi kekeruhan air sumur, serta menganalisis pengaruh durasi aktivasi terhadap sifat fisik dan kimia karbon aktif, seperti kadar air, kadar abu, dan kemampuan menyerap iodin sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 06-3730-1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik dicapai pada waktu aktivasi 12 jam, dengan karakteristik karbon aktif berupa kadar air 7,36%, kadar abu 9,61%, dan kemampuan menyerap iodin sebesar 1358,84 mg/g. Semua parameter tersebut memenuhi standar SNI (kadar air maksimal 15%, kadar abu maksimal 10%, kemampuan menyerap iodin minimal 750 mg/g). Uji coba pada air sumur menunjukkan penurunan kekeruhan dari 9,36 NTU menjadi 7,25 NTU setelah diberi perlakuan dengan karbon aktif. Temuan ini membuktikan bahwa karbon aktif dari tongkol jagung dengan aktivator asam jeruk nipis sangat efektif sebagai bahan adsorben ramah lingkungan, mudah dibuat, dan berpotensi memberikan nilai tambah ekonomi dari limbah pertanian.