Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pemerintahan. Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat, sebagai lembaga yang bertugas menyediakan pelayanan publik, dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Transformasi budaya organisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efektivitas dan responsivitas lembaga dalam menghadapi perubahan ini. Artikel ini menganalisis tantangan yang dihadapi oleh Sekretariat Daerah dalam melakukan transformasi budaya, termasuk resistensi terhadap perubahan, kurangnya keterampilan digital, dan komunikasi internal yang lemah. Melalui wawancara mendalam dengan pegawai dan analisis dokumen, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat transformasi dan menawarkan strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Strategi yang diusulkan mencakup pelatihan dan pengembangan keterampilan, kepemimpinan yang mendukung, pembangunan budaya kolaboratif, serta penerapan teknologi yang efektif. Selain itu, artikel ini juga memberikan rekomendasi praktis bagi pengambil kebijakan dan manajemen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan adaptasi. Dengan memahami pentingnya transformasi budaya organisasi, Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat diharapkan dapat berfungsi lebih efektif dan responsif dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan reputasi lembaga. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi organisasi lain yang ingin melakukan transformasi serupa di era digital.