Mukhrojin, Moh.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN METODE QIROATI PADA ANAK USIA DINI DI TPQ AL-MUKHLASHIN Garranita Ardalia, Iffa; Mukhrojin, Moh.; Rofiq, Ainur
RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama Vol. 3 No. 01 (2025): AGAMA DAN FILSAFAT
Publisher : KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/radix.v3i01.2032

Abstract

Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan, pendidikan Al Qur’an diajarkan dari usia dini guna untuk memahami Al-Qur’an. Proses pembelajaran Al Qur’an yang dilakukan pada anak usia dini dapat membentuk karakter dan moral yang kuat, serta meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap Al Qur’an. Anak usia dini yang dibekali pembelajaran Al Qur’an berharap akan mempunyai karakter yang mulia. Implementasi pembelajaran Metode Qiroati di TPQ Al-Mukhlashin pada anak usia dini dari umur 3 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif dan memakai metode deskriptis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pembelajaran metode qiroati pada anak usia dini di TPQ Al-Mukhlashin itu dibagi dua TPQ Pagi dan TPQ Sore. Guna TPQ pagi adalah khusus untuk anak usia dini yang kegiatannya berisi dengan mengaji, menggambar, belajar menulis, belajar membaca, bermain, berkreasi, memasak dan olahraga. Sedangkan TPQ Sore lebih fokus belajar mengaji tapi untuk semua kalangan anak dari usia dini sampai anak SMP dan hal ini untuk kelas sesuai pencapain murid. Yang digunakan metode qiroati adalah metode klasikal dan individual. Sistem evaluasi dalam implementasi Metode Qiro’ati yaitu evaluasi pembelajaran setiap hari dan evaluasi pada kenaikan jilid. Keterkaitan penerapan Metode Qiro’ati dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, sesuai ilmu tajwid, pembelajaran ghorib yang tidak biasa atau asing, makhorijul khuruf, menghafal surat pendek dan do’a sehari-hari. Salah satu hal yang sering di diskusikan dalam pembelajaran metode qiroati kepada wali santri adalah bentuk kerja sama yaitu support orang tua. Dalam hal ini orang tua adalah support pertama bagi anak-anaknya, upaya orang tua memberikan dukungan emosional, motivasi, dan bimbingan yang dibutuhkan anak untuk berkembang. Jika dalam pendidikan hanya guru saja yang berperan maka kualitas pendidikan seorang anak dapat menurun.
PROBLEM ANAK YATIM DALAM PENGASUHAN PADA LEMBAGA SOSIAL KEAGAMAAN Mukhrojin, Moh.
RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama Vol. 1 No. 01 (2023): FILSAFAT DAN AGAMA
Publisher : KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/radix.v1i01.529

Abstract

Mengasuh Anak yatim sangat besar pahalanya, Nabi Muhammad SAW menjanjikan orang yang Menanggung Anak Yatim kelak di Surga Bersamanya bagaikan dua jari yang artinya sangat dekat sekali bersama Rasulullah. Di dalam al Qur’an juga setidaknya ada 22 ayat yang berkenaan dengan anak yatim, yaitu Surah al-An’am ( 6 ) ayat 152, al-Isra’ 17 : 34, al-Fajr 89 : 17, ad Duha 93 : 6 & 9, al-Ma’un 107 : 2, al-Insan 76 : 8, al-Balad 90 : 15, al-Kahfi 18 : 82, al-Baqarah 2 : 83, 117, 215, 220, al-Nisa’ 4 : 2, 3, 6, 8, 10, 36 dan 127, al-Anfal 8 : 11 dan al-Hasyr 59 ayat 7. Dan masih banyak lagi Hadist yang menganjurkan Menanggung Anak Yatim. Para Ulama berpendapat Menanggung anak yatim tidak hanya memberikan uang semata saja karenanya dalam zakat anak yatim tidak termasuk golongan yang menerima zakat, karena memang Anak Yatim harus dilindungi ( Fa’awa), di beri Pendidikan ( Fa Hadza), dicukupkan kehidupanya( Fa Aghna), Sebagaimana QS. Ad Duha 6-8 sehingga anak yatim dapat mandiri dan dapat menjadi pemimpin dimasa mendatang.