Dey Prayogo, Moh.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERTEMUAN PANCASILA DAN AGAMA DALAM TINJAUAN NILAI Dey Prayogo, Moh.
RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama Vol. 3 No. 01 (2025): AGAMA DAN FILSAFAT
Publisher : KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/radix.v3i01.2093

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian dan perbedaan antara nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai agama yang hidup di Indonesia. Sejarah mencatat hubungan agama dan pancasila selalu menjadi pembahasan panjang dalam mengupas dialektika keduanya. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk menganalisis titik temu antara prinsip dasar Pancasila dengan nilai-nilai transendental dan etika agama-agama besar di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pancasila dan agama memiliki hubungan yang harmonis dalam aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, sebagai modal utama untuk menjaga keberlangsungan peradaban bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dan pluralitas.
KRITIK QISSHAT AL-ÎMÂN BAYNA AL-FALSAFAH WA AL-‘ILM WA AL-QUR’ÂN KARYA SYAIKH NADIM AL-JISR TERHADAP FILSAFAT SOCRATES Dey Prayogo, Moh.; Ibnu Rochim, Achluddin
RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama Vol. 1 No. 02 (2023): AGAMA DAN FILSAFAT
Publisher : KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69957/radix.v1i02.2114

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian filosofis yang menelaah kritik Syaikh Nadim al-Jisr terhadap pemikiran filsafat Yunani, khususnya filsafat Socrates, sebagaimana dituangkan dalam karya monumentalnya Qisshat al-Îmân bayna al-Falsafah wa al-‘Ilm wa al-Qur’ân. Al-Jisr, sebagai seorang intelektual Muslim modern, memandang bahwa pencarian kebenaran melalui metode dialektika Socrates hanya menghasilkan skeptisisme tanpa solusi spiritual yang tuntas. Dalam pandangannya, filsafat Socrates terlalu berorientasi pada akal semata, tanpa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang iman, akhirat, dan eksistensi Tuhan sebagaimana dipaparkan dalam Al-Qur’an. Artikel ini berusaha menelusuri bagaimana kritik tersebut dibangun dalam bingkai naratif dan epistemologis yang khas, serta merekonstruksi posisi al-Jisr dalam lanskap filsafat Islam modern yang mencoba mengintegrasikan rasionalitas, wahyu, dan ilmu pengetahuan.