Gaya hidup sedentari yang semakin dominan di kalangan karyawan kantoran akibat kemajuan teknologi telah berkontribusi terhadap penurunan aktivitas fisik, peningkatan risiko kelebihan berat badan, obesitas, serta perubahan komposisi tubuh. Aktivitas fisik yang rendah berdampak pada akumulasi lemak tubuh dan penurunan massa otot. Studi sebelumnya menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok masyarakat tradisional dan modern dalam hal status gizi dan komposisi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji hubungan pola hidup dengan status gizi dan komposisi tubuh pada karyawan kantoran, termasuk mempertimbangkan perbedaan berdasarkan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara faktor pola hidup dengan status gizi dan komposisi tubuh pada karyawan kantoran. Jenis penelitian kuantitatif kuantitatif dengan desain penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional, Teknik pengambilan menggunakan convenience sampling, jumlah sampel 40 karyawan untuk pengambilan data menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri dan komposisi tubuh, analisis data yang digunakan yaitu uji chi-square dan Spearman’s rho.  Berdasarkan hasil uji t independen diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin terhadap komposisi tubuh (persen lemak p 0,004; massa otot p <0,001), di mana perempuan memiliki persentase lemak dan lemak visceral yang lebih tinggi, serta massa otot yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Selain itu, kualitas tidur menunjukkan korelasi signifikan dengan lemak visceral, sementara porsi konsumsi buah berkorelasi positif dengan persentase lemak tubuh dan porsi konsumsi sayur berkolerasi positif dengan IMT dan persentase lemak tubuh.