Gangguan depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang umum terjadi dialami masyarakat dan memberikan dampak yang cukup besar terhadap kualitas hidup manusia. Penanganan depresi umumnya dilakukan melalui pemberian obat antidepresan yang perlu disesuaikan dengan kondisi klinis pasien agar hasil terapi yang diperoleh efektif serta aman. Desain penelitian yang menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan pendekatan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 80 pasien yang menerima terapi antidepresan golongan SSRI seperti Fluoxetin dan Sertralin. Variabel yang diamati meliputi dengan rentang usia 50-60 tahun sebanyak 31 pasien (38,8%), jenis kelamin perempuan sebanyak 48 pasien (60%), pekerjaan wiraswasta sebanyak 28 pasien (35%), Pendidikan terakhir SMA sebanyak 52 pasien (65%). Antidepresan SSRI yang sering diresepkan yaitu sertraline 43 pasien (21%), kombinasi terapi antidepresan fluoxetine dan alprazolam 10 pasien (12,5%), golongan obat yang diresepkan SSRI 80 resep pasien (39%) dan benzodiazepine 52 resep pasien (25,4%), diagnosa depresi tunggal tanpa komorbiditas 65 pasien (81,3%). Pola terapi yang ditemukan menunjukkan adanya penggunaan kombinasi terapi farmakologi yang disesuaikan dengan kondisi klinis pasien. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran awal terkait profil penggunaan obat antidepresan dan menjadi dasar bagi Rumah Sakit dalam menyusun pedoman terapi yang lebih tepat dengan sesuai kebutuhan pasien terapi di rumah sakit. Hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan pengembangan pelayanan kesehatan jiwa di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar