Kholilulloh, Nindya Auliya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Achievement Goal Orientation dan Kecemasan Akademik pada Siswa SMA dengan Impostor Syndrome Kholilulloh, Nindya Auliya; Hardew, Ayatullah Kutub
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i4.1808

Abstract

Impostor Syndrome merupakan kondisi psikologis individu yang merasa pencapaian prestasi hanya sebuah keberuntungan dan takut terekspose sehingga dapat memicu kecemasan akademik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris bagaimana hubungan antara Achievement Goal Orientation dan Kecemasan Akademik pada siswa SMA dengan Impostor Syndrome. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling dan ditemukan 179 siswa mengalami Impostor Syndrome di SMA X Karanganyar. Alat ukur yang digunakan adalah skala Achievement Goal Orientation dan skala Kecemasan Akademik yang dikonstruksi menggunakan teori dari Ottens (1991) dan Elliot & McGregor (2001). Kedua alat ukur tersebut berada di rentang validitas 0.88-1.00 dan memiliki indeks daya beda > 0.30. Hasil penelitian menunjukkan jika terdapat hubungan negatif antara kedua variabel dengan nilai koefisien korelasi -0.329 yang menunjukkan adanya hubungan negatif dan relatif lemah. Hal ini menggambarkan jika semakin tinggi Achievement Goal Orientation maka semakin rendah Kecemasan Akademik yang dirasakan siswa dengan Impostor Syndrome, dengan koefisien determinasi 10.8%. Selain itu uji homogenitas menunjukkan skor sig. 2-tailed 0.647 yang mengindikasikan jika tidak ada pengaruh signifikan antara Achievement Goal Orientation dengan Kecemasan Akademik ditinjau dari jenis kelamin siswa SMA yang mengalami Impostor Syndrome. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk menentukan arah orientasi tujuan prestasi mereka agar dapat meminimalisir terjadinya Kecemasan Akademik bagi siswa yang mengalami Impostor Syndrome.