Pruritus merupakan salah satu komplikasi yang sering dialami oleh pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis (PGK) yang menjalani hemodialisis. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap kenyamanan dan kualitas hidup pasien. Penanganan pruritus umumnya dilakukan melalui terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Namun, penggunaan obat-obatan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif terapi yang lebih aman dan mudah diaplikasikan. Virgin coconut oil (VCO) sebagai emolien alami muncul sebagai salah satu pilihan terapi komplementer yang relatif aman dan mudah digunakan oleh pasien.Literature review ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas VCO dalam mengurangi pruritus pada pasien hemodialisis. Proses penelusuran literatur dilakukan melalui database Scopus, ResearchGate, dan Google Scholar dengan rentang pencarian lima tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan meliputi “virgin coconut oil”, “pruritus”, dan “hemodialysis”. Dari hasil pencarian, terdapat sepuluh jurnal yang memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut.Hasil analisis menunjukkan bahwa VCO efektif dalam menurunkan tingkat pruritus pada pasien hemodialisis. Selain itu, VCO juga diketahui dapat memperbaiki kelembapan kulit dan mengurangi inflamasi lokal, yang umumnya menjadi faktor penyerta munculnya rasa gatal pada pasien. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa efektivitas VCO dalam menurunkan skor pruritus lebih unggul dibandingkan dengan minyak zaitun, yang juga dikenal sebagai emolien alami.Berdasarkan hasil tinjauan literatur ini, dapat disimpulkan bahwa VCO merupakan pilihan terapi komplementer yang efektif dan aman untuk mengurangi pruritus pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Selain memberikan manfaat fisik, penggunaan VCO juga berpotensi meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.