Akbar, Ollya Gaussyan Khalillah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

A CASE REPORT: RESIDUAL BREAST CANCER POST MODIFIED RADICAL MASTECTOMY WITH COMPLETE CHEMOTHERAPY FOLLOWED by ADJUVANT HORMONE THERAPY at IBNU SINA HOSPITAL Akbar, Ollya Gaussyan Khalillah; Syahril, Erlin; Kurniawan, Agung
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.49621

Abstract

Tumor primer yang berulang merupakan masalah klinis yang sering terjadi beberapa bulan hingga tahun setelah pasien menjalani operasi atau kemoterapi. Kasus ini menggambarkan seorang pasien perempuan berusia 48 tahun yang datang dengan keluhan benjolan pada luka operasi di payudara kiri yang mulai dirasakan sekitar lima bulan sebelumnya. Benjolan tersebut awalnya kecil namun semakin membesar dengan disertai rasa nyeri tumpul yang datang dan pergi secara tiba-tiba tanpa dipengaruhi oleh posisi atau tekanan. Tidak ditemukan adanya perdarahan, nanah, maupun keluhan sistemik lain yang menyertai. Keluhan ini menggambarkan tumor baru yang berulang di lokasi yang sama, yang secara klinis didiagnosis sebagai kanker payudara kiri residif (Ca mammae sinistra residif). Sebagai tindakan intervensi, pasien menjalani prosedur pro-eksisi luas untuk mengangkat tumor tersebut. Evaluasi setelah tindakan menunjukkan pasien bebas gejala selama satu bulan pada pemeriksaan tindak lanjut. Kasus ini menegaskan pentingnya evaluasi ketat pada pasien kanker payudara pasca operasi atau kemoterapi guna mendeteksi tumor residual atau munculnya kekambuhan secara dini. Penanganan yang tepat dan pemantauan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran kanker ke organ lain serta meningkatkan prognosis pasien. Studi kasus ini memberikan gambaran pentingnya kesadaran klinis terhadap risiko tumor berulang sehingga intervensi dapat dilakukan secara optimal untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.