<![CDATA[Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh belanja modal dan tingkat ketergantungan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini menyertakan kesehatan keuangan pemerintah daerah sebagai variabel moderasi yang diukur menggunakan rasio fleksibilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda dan moderated regression analysis (MRA). Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics versi 25. Populasi dalam penelitian ini adalah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2022-2024. Sampel penelitian menggunakan sampling jenuh. Data yang digunakan berupa LRA dan Neraca yang diperoleh melalui LHP yang diterbitkan BPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja modal tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, sementara tingkat ketergantungan pada dana transfer pusat berpengaruh negatif. Namun, kesehatan keuangan mampu memperkuat pengaruh positif belanja modal dan memperlemah pengaruh negatif tingkat ketergantungan terhadap kinerja keuangan. Hal ini memberikan implikasi bahwa dengan kondisi keuangan pemerintah daerah yang sehat dapat mengoptimalkan efektivitas belanja modal dan/ataupun mengurangi dampak negatif dari ketergantungan fiskal. Penelitian ini memiliki keterbatasan jumlah sampel dan tahun pengamatan, data yang digunakan dalam penelitian hanya mencakup periode setelah pandemi COVID-19. Kemudian, penelitian ini menyarankan bagi Pemerintah Daerah untuk lebih memperhatikan pengalokasian belanja daerah dan bagi Pemerintah Pusat untuk mendorong kebijakan yang memperkuat kemandirian pemerintah daerah dalam melaksanakan desentralisasi fiskal. Kata Kunci: Belanja Modal, Kesehatan Keuangan, Kinerja Keuangan, Pemerintah Daerah, Tingkat Ketergantungan ]]>
