Komang Shintya Purnama Dewi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Etnografi Permainan Olahraga Tradisional Gebug Ende di Desa Adat Seraya Kabupaten Karangasem Komang Shintya Purnama Dewi; Made Agus Wijaya; I Komang Sukarata Adnyana
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol. 13 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v13i2.95213

Abstract

Latar Belakang Masalah: Minimnya kajian literatur seperti buku yang membahas olahraga tradisional gebug ende di satuan pendidikan yang menjadi akar permasalahan ini dan juga sosialisasi permainan olahraga tradisional. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Permainan Olahraga Tradisional Gebug Ende di Desa Adat Seraya Kabupaten Karangasem. Metode: Penelitian ini menggunakan metode bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian ini adalah dari 6 informan yang diwawancarai mengetahui permainan olahraga tradisional gebug ende akan tetapi jika diimplementasikan ke sekolah banyak peserta didik yang tidak mengetahui permainan olahraga tradisional ini maka dari itu perkembangan permainan olahraga tradisional gebug ende dikalangan generasi muda sudah hampir tidak diketahui dikarenakan tidak adanya kajian literatur dan kurangnya sosialisasi permainan olahraga tradisional. Kesimpulan: Hasil kajian menunjukkan bahwa permainan olahraga tradisional Gebug Ende memiliki nilai budaya yang tinggi serta memuat unsur pendidikan, kerja sama, dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun dan dijadikan ritual untuk memohon turunnya hujan. Namun, praktik permainan ini mengalami penurunan signifikan akibat modernisasi dan kurangnya regenerasi. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat lokal, terutama melalui peran tokoh adat dan sekolah menjadi kunci dalam mempertahankan eksistensi Gebug Ende sebagai warisan budaya tak benda.
Studi Etnografi Permainan Olahraga Tradisional Gebug Ende di Desa Adat Seraya Kabupaten Karangasem Komang Shintya Purnama Dewi; Made Agus Wijaya; I Komang Sukarata Adnyana
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol. 13 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v13i2.95213

Abstract

Latar Belakang Masalah: Minimnya kajian literatur seperti buku yang membahas olahraga tradisional gebug ende di satuan pendidikan yang menjadi akar permasalahan ini dan juga sosialisasi permainan olahraga tradisional. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Permainan Olahraga Tradisional Gebug Ende di Desa Adat Seraya Kabupaten Karangasem. Metode: Penelitian ini menggunakan metode bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian ini adalah dari 6 informan yang diwawancarai mengetahui permainan olahraga tradisional gebug ende akan tetapi jika diimplementasikan ke sekolah banyak peserta didik yang tidak mengetahui permainan olahraga tradisional ini maka dari itu perkembangan permainan olahraga tradisional gebug ende dikalangan generasi muda sudah hampir tidak diketahui dikarenakan tidak adanya kajian literatur dan kurangnya sosialisasi permainan olahraga tradisional. Kesimpulan: Hasil kajian menunjukkan bahwa permainan olahraga tradisional Gebug Ende memiliki nilai budaya yang tinggi serta memuat unsur pendidikan, kerja sama, dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun dan dijadikan ritual untuk memohon turunnya hujan. Namun, praktik permainan ini mengalami penurunan signifikan akibat modernisasi dan kurangnya regenerasi. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat lokal, terutama melalui peran tokoh adat dan sekolah menjadi kunci dalam mempertahankan eksistensi Gebug Ende sebagai warisan budaya tak benda.