This Author published in this journals
All Journal SWARNA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Komparatif Model Kemitraan Universitas dan Industri dalam Program Pengabdian untuk Hilirisasi Riset Salsabilah, Andika
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): SWARNA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v4i2.1728

Abstract

Hilirisasi riset, yaitu proses transformasi hasil penelitian menjadi produk atau kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat, merupakan bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang paling berdampak. Namun, di Indonesia, banyak inovasi dari perguruan tinggi gagal melewati "lembah kematian" (valley of death), yakni jurang antara prototipe riset dan komersialisasi. Kunci untuk menjembatani jurang ini terletak pada efektivitas model kemitraan universitas-industri (University-Industry Partnership/UIP). Artikel pengabdian konseptual ini bertujuan untuk melakukan studi komparatif kualitatif terhadap model-model UIP untuk hilirisasi riset di tiga negara dengan konteks berbeda: Jerman, Jepang, dan Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan studi literatur berbasis data sekunder dari dokumen kebijakan, laporan institusional, dan publikasi ilmiah, penelitian ini membandingkan ketiga model berdasarkan lima dimensi kunci: aktor pendorong, skema pendanaan, struktur kelembagaan, fokus orientasi, dan peran pemerintah. Hasil analisis menunjukkan perbedaan fundamental: Model Jerman dicirikan oleh peran sentral lembaga perantara riset terapan (seperti Fraunhofer) yang terlembaga kuat. Model Jepang digerakkan oleh permintaan industri jangka panjang dalam ekosistem bisnis yang terintegrasi (seperti Keiretsu). Sementara itu, Model Indonesia saat ini sebagian besar masih didorong oleh stimulus kebijakan pemerintah (bersifat government-push) melalui skema seperti Kedaireka dan Matching Fund, dengan keterlibatan industri yang masih bersifat ad-hoc dan jangka pendek. Studi ini menyimpulkan bahwa Indonesia tidak dapat mengadopsi satu model secara utuh, melainkan perlu merancang model hibrida. Rekomendasi strategis difokuskan pada penguatan lembaga perantara dan pergeseran insentif dari yang berbasis proyek menjadi berbasis kemitraan jangka panjang untuk menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.