Lovyana, Diva Reninta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan antara screen time dengan kesehatan mental pada siswa Sekolah Menengah Pertama Lovyana, Diva Reninta; Nanik Indahwati
Bravo's: Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 13 No 3 (2025): Bravo's: Journal of Physical Education and Sport Science
Publisher : Physical Education Departement of University PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v13i3/169

Abstract

Latar Belakang Masalah: Peningkatan penggunaan perangkat digital oleh remaja menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya pada kesehatan mental. Screen time yang berlebihan sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti stres dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji apakah durasi screen time berhubungan langsung dengan kondisi psikologis siswa. Tujuan Penelitian: Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara screen time dengan kesehatan mental pada siswa SMP Negeri 23 Surabaya. Metode: Menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel terdiri dari 129 siswa kelas VII, VIII dan IX yang terpilih menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian meliputi angket screen time dan kuesioner Mental Health Quality of Life (MHQoL) yang telah divalidasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Rata-rata screen time siswa mencapai 5,44 jam per hari, melampaui batas yang direkomendasikan. Penggunaan tertinggi terjadi pada malam hari, terutama untuk media sosial dan bermain game. Kesehatan mental siswa berada pada kategori sedang hingga tinggi. Namun, uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara screen time dan kesehatan mental (ρ = 0,052; p = 0,561). Kesimpulan: Durasi screen time tidak terbukti secara statistik memengaruhi kesehatan mental siswa. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi mental siswa yang relatif baik, dukungan sekolah dan orang tua dalam mengedukasi penggunaan gadget, serta partisipasi siswa dalam aktivitas fisik seperti ekstrakurikuler dan olahraga.