Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Mencegah Diare pada Siswa Kelas V SDN Kelayan Dalam 4 Banjarmasin Elisa Oktaviani D. A.; Raudhatul Jannah; Agnes Fridolin; Muhammad Hidayaturrahman
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.525

Abstract

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan Pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan dengan tujuan tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya pada anak usia sekolah dasar. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa diare termasuk dalam 10 besar penyakit yang paling banyak diderita anak-anak dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu faktor penyebab utama diare adalah rendahnya pengetahuan dan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun, konsumsi makanan yang higienis, dan penggunaan jamban yang bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang Diare pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam banjarmasin. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Penelitan One Group Pretest-Postest, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan angket. Data dianalisa dengan teknik analisis univariat dan bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan, berdasarkan uji univariat, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, yaitu sebanyak 9 responden (30%), sementara 21 responden (70%) memiliki pengetahuan cukup. Setelah Penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan, dengan 27 responden (90%) memiliki npengetahuan baik, 3 responden (10%) pengetahuan cukup. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest, dengan peningkatan nilai mean dari 15,5 (Z=--4,626; p<0,000). Kesimpulannya, penyuluhan terbukti efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan Diare pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam 4 Banjarmasin.