Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Kulit Singkong (Manihot Esculenta) Menjadi Arang Briket Sebagai Pengganti Bahan Bakar Alternatif Leguanja, Leguanja; Purnomo, Aryanto; Hermilestari, Ani
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 9, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pemanfaatan Kulit Singkong (Manihot Esculenta) Menjadi Arang Briket Sebagai Pengganti Bahan Bakar Alternatif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dan dianalisis menggunakan uji statistik One Way Annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara daya tahan pembakaran dengan variasi perbandingan bahan baku arang briket kulit singkong (p=0,000). Ada perbedaan yang signifikan antara lama air mendidih dengan variasi perbandingan bahan baku arang briket kulit singkong (p=0,008). Perbandingan yang tepat dalam pembuatan arang briket kulit singkong adalah dengan komposisi 75% kulit singkong dan 25% sekam padi.Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil adalah ada perbedaan yang signifikan antara daya tahan pembakaran dan lama air mendidih dengan variasi perbandingan bahan baku arang briket kulit singkong. Disarankan bagi masyarakat untuk memanfaatkan limbah kulit singkong sebagai alternatif pengganti bahan baku pembuatan arang briket.Abstract: The Utilization of Cassava Skin (Manihot Esculenta) Become Charcoal Briquettes as Alternative Fuel Substitutes. This research was a quasi experiment and analyze by using One Way Annova. Result of research show that there was a significant difference between endurance of burning with variation of comparison ofraw material cassava peelmade of charcoal briquettes (p=0,000). There was a significant difference between the length of timeit takes toboil water with variation of comparison ofraw material cassava peelmade of charcoalb riquettes (p=0,008). Appropriate comparisonin the manufacture ofpeel cassave charcoal briquetteswas 75% of peelcas savaand25% rice husks. According to the result of research, we can concluded that there was a significant difference between enduring burning and length of timeit takes toboil water with variation of comparison ofraw material cassava peelmade of charcoal briquettes. Suggest for people to utilize cassava peel as an alternativ eraw material for making char coal briquettes.
Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru Di Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang R Jarti, Plias; Hermilestari, Ani; Adib, Moh.
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 9, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penderita Penyakit TB Paru di Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang . Penelitian berdesain case control dengan jumlah kasus 30 dan kontrol 30. Untuk melihat kecenderungan pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat  digunakan Uji Chi-Square (α 0,05). Hasil penelitian menyatakan beberapa faktor sanitasi rumah berpengaruh dengan kejadian penyakit TB paru, yaitu faktor pencahayaan (OR 5,675), faktor suhu (OR 13) dan kepadatan hunian (OR 6,417), sedangkan faktor perilaku penghuni tidak berpengaruh dengan kejadian penyakit TB paru. Saran yang dapat diberikan yaitu masyarakat harus memperhatikan kondisi pencahayaan rumah agar rumah tidak lembab sehingga kuman TBC tidak dapat bertahan. Penghuni juga harusnya tidak menempati rumah jika jumlah penghuni melebihi standar, terlebih jika terdapat penderita TB parudi dalamnya.Abstract: Risk Factors Associated with Incident of Pulmonary Tuberculosis (Tb) in Seluas District Bengkayang. Case control The research design is a number of cases 30 and 30 control. To see the trend of the effect of the independent variable and dependent variable used chi-square test (α 0.05). The results stated several factors of home sanitation influenced to pulmonary TB disease incidence, the lighting factor (OR 5.675), the temperature factor (OR 13) and population density (OR 6.417), while the occupant behavioral factors did not influenced the incidence of pulmonary TB disease. The suggestion that people must noticed the lighting conditions keep a home not humid so TB germs can not survive. Residents also should not occupy the home if the number of occupants exceeds the standards, especially if there is pulmonary tuberculosis patients in it.