Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Rawat Jalan Yang Sedang Menjalani Terapi Hemodialisis Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2025 Rusmauli Lumban Gaol; Indra Hizkia P; Ade Julia Br Manik
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3730

Abstract

Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan progresif yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara permanen, memerlukan terapi pengganti seperti hemodialisis untuk mencegah komplikasi serius. Prevalensi GGK menunjukkan tren peningkatan global dengan jumlah pasien End-stage Renal Disease mencapai 2.372.697 orang pada tahun 2019. Di Indonesia, Indonesian Renal Registry mencatat 185.901 pasien GGK terdaftar pada tahun 2020. Salah satu tantangan utama dalam manajemen pasien hemodialisis adalah kepatuhan terhadap pembatasan asupan cairan, dimana ketidakpatuhan dapat mengakibatkan Interdialytic Weight Gain (IDWG) yang berpotensi menyebabkan komplikasi kardiopulmoner serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gambaran kepatuhan pembatasan cairan pada pasien rawat jalan yang sedang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2025. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah pasien rawat jalan yang menjalani hemodialisis rutin berjumlah 143 orang, dengan sampel 59 responden menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur dengan 16 pertanyaan skala Likert, dengan kategorisasi patuh (skor 33-64) dan tidak patuh (skor 0-32). Hasil penelitian menunjukkan distribusi kepatuhan yang hampir berimbang dengan 30 responden (50,85%) patuh terhadap pembatasan cairan dan 29 responden (49,15%) tidak patuh. Karakteristik demografis didominasi kelompok usia 41-60 tahun (54,2%), distribusi jenis kelamin seimbang, pendidikan mayoritas SMA (39,0%), dan pekerjaan terbanyak ibu rumah tangga (33,9%). Kesimpulan penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisis masih perlu ditingkatkan mengingat hampir separuh responden tidak patuh, sehingga diperlukan strategi intervensi komprehensif melalui program edukasi berkelanjutan, pendekatan multidisiplin, dan sistem monitoring efektif untuk mengoptimalkan outcome klinis pasien.