Pendidikan dalam perspektif Islam memiliki posisi yang sangat penting karena menjadi fondasi utama dalam membentuk pribadi manusia sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Melalui pendidikan, manusia tidak hanya dipersiapkan untuk menghadapi berbagai permasalahan kehidupan, tetapi juga dituntut mampu mengelola bumi secara bertanggung jawab. Sejarah panjang pendidikan telah melahirkan berbagai teori, seperti humanistik, behavioristik, maupun holistik, yang masing-masing berkembang sebagai respons terhadap tantangan zaman dan kebutuhan sosial. Teori belajar pada dasarnya merupakan kumpulan prinsip yang menjelaskan fakta dan peristiwa belajar, sekaligus mengaitkannya dengan realitas sosial. Salah satu teori yang cukup berpengaruh di dunia Barat adalah teori behavioristik. Teori ini menekankan pola perkembangan peserta didik berdasarkan hubungan stimulus dan respon yang diberikan dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, anak diyakini dapat berkembang lebih cepat melalui pemberian stimulus yang tepat sehingga mampu merespon secara optimal terhadap materi yang diajarkan. Behavioristik juga menempatkan lingkungan sosial, baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat, sebagai faktor penting yang memengaruhi perkembangan belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan menelaah relevansi teori behavioristik dalam konteks pembelajaran di masjid, serta mengkaji sejauh mana penerapan prinsip stimulus-respon ini masih sesuai dengan tantangan pendidikan modern. Temuan penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pembelajaran Islam yang kontekstual, adaptif, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat saat ini.