Pesantren 4.0: Dekonstruksi atas Hibridisasi Pedagogi Islam dan Ketahanan Epistemologis di Tengah Ekosistem Digital merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi respons pesantren terhadap perkembangan teknologi digital, sembari menjaga struktur epistemologis Islam. Penelitian ini mengidentifikasi lima subtema utama, yaitu bentuk digitalisasi pendidikan pesantren, ketahanan epistemologis, model hibridisasi pedagogi Islam dan teknologi digital, tantangan dan risiko epistemologis dari digitalisasi, serta implikasi teoretis dan konseptual dari temuan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren telah memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran melalui aplikasi kitab kuning digital, platform e-learning, dan media sosial, namun tetap mempertahankan metode tradisional seperti sorogan dan bandongan. Ketahanan epistemologis pesantren dijaga melalui pengawasan kiai, kurasi konten keislaman, serta pembatasan akses terhadap sumber yang tidak otoritatif. Model hibridisasi pedagogi yang diterapkan pesantren melibatkan pembelajaran campuran, menggabungkan mata pelajaran umum dengan pengajaran kitab klasik secara tradisional. Meskipun digitalisasi memberikan peluang besar, tantangan seperti risiko pemahaman instan dan penurunan interaksi langsung antara kiai dan santri tetap dihadapi. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan konsep pedagogi Islam digital yang mempertahankan nilai-nilai etika dan identitas keislaman dalam era digital. Kata Kunci: Pesantren 4.0, digitalisasi, hibridisasi pedagogi, ketahanan epistemologis, pendidikan Islam, teknologi digital